- Home
- Parlemen
- Wakil Ketua II DPRD Sofyan: "Kompang Merupakan Kearifan Lokal yang Perlu Dipertahankan"
Minggu, 16 Januari 2022 22:47:00
Wakil Ketua II DPRD Sofyan: "Kompang Merupakan Kearifan Lokal yang Perlu Dipertahankan"
PARLEMEN, BENGKALIS, Bantan, - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bengkalis Sofyan S.Pd,. M.Si menghadiri Helat Silaturahmi dan Main Kompang Bersama yang ditaja LAMR Kecamatan Bantan, Ahad (15/01/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor LAMR Kecamatan Bantan Jalan Soekarno-Hatta Desa Selat Baru kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis ini dihadiri berbagai desa yang ada di Kecamatan Bantan.
Menabuh Kompang di mata Sofyan merupakan bentuk dukungan yang bersifat komprehensif mulai dari pemangku kepentingan LAMR, stakeholder terkait dan pihak-pihak yang peduli terhadap upaya untuk melestarikan seni budaya kompang sebagai khazanah melayu.
Tentunya ini harus diaplikasikan dalam sebuah program nyata mulai dari sosialisasi dari pemerintah kemudian bagaimana diadakan kegiatan-kegiatan rutin seperti malam ini dan kemudian dilakukan perlombaan-perlombaan sehingga ada spirit dan semangat dari para pelaku pemain kompang untuk mempertahankan adat resam yang kita banggakan.
Yang kedua, ini juga diharapkan mampu memberikan spirit juga bagi anak muda sebagai generasi penerus yang bisa melanjutkan estafet Kompang ini lagi generasi akan datang.
" Harapan kita adalah bagaimana Kompang ini sebagai salah satu kearifan lokal dapat dipertahankan dan dilestarikan serta dengan pola yang kreatif dan inovatif. Saya mengajak kepada semua pihak untuk ikut serta mengambil peran sekecil apapun untuk membantu mensukseskan program ini," ajak anggota legislatif Sofyan.
Lanjut Sofyan, ini merupakan salah satu yang menjadi perekat anak muda menyukai seni budaya yang ada melalui event yang nyata bermula dari desa tempat tinggal mereka. Hal ini sangat berpengaruh besar terutama bagi kalangan generasi muda, tergantung bagaimana cara memberikan masukan kepada generasi muda itu sendiri.
" Tentunya dengan cara yang kreatif dan bisa menarik minat dan perhatian mereka karena pada prinsipnya kegiatan kompang dan seni budaya lainnya ini sepertinya sudah meresap dalam jiwa kita terutama dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat seperti pernikahan, penyambutan tamu dan sebagainya.
"Ini bisa dimaksimalkan oleh para pemangku kepentingan dengan melakukan sosialisasi, pelatihan atau dengan mengajak mereka untuk ikut serta terutama dalam perekrutan pemain kompang yang diambil dari anak-anak muda sekaligus sebagai penangkal adanya budaya luar yang tidak sesuai dengan adat resam kita," terang Sofyan anak watan Bantan ini.
"Pesan kita kepada LAMR Kecamatan Bantan sebagai pelaksana kegiatan ini dilanjutkan di desa-desa yang lain, pendekatannya lebih kreatif dan inovatif dengan melibatkan anak muda bahkan jika perlu para wanita yang mereka sebenarnya banyak juga anggota kompang di desa-desa yang aktif dengan kompang ini. Tentunya dengan adanya latihan kompang bersama keliling semakin merekatkan seni budaya ini di tengah-tengah masyarakat," pesannya. (HMS/RUL).