Jumat, 26 Agustus 2016 15:27:00
Selatpanjang Mulai Kondusif, Objek Vital Dikawal Ketat
SELATPANJANG - Kondisi kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti berangsur kondusif, Jumat (26/8/2016).
Hingga saat ini ratusan personil bersenjata lengkap dari Brimob Polda Riau masih siaga di Mapolres Kepulauan Meranti.
Untuk memastikan tidak adanya aksi susulan dari masa yang anarkis, polisi memblokir sejumlah ruas jalan yang mengarah ke Mapolres Kepulauan Meranti. Bahkan, radius 300 meter warga tidak diperbolehkan mendekat Mapolres Meranti.
Pantauan di sejumlah ruas jalan kota, sejumlah objek vital seperti perkantoran, sekolah dan rumah sakit daerah dikawal ketat sejumlah aparat Kepolisian, terutama yang berdekatan dengan Mapolres Meranti.
aktivitas perekonomian masyarakat tampak sudah berjalan lancar.
Pengelolaan swalayan, toko, pasar dan sejumlah warung kopi di Selatpanjang juga sudah membuka tempat usahanya.
Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto memastikan akan memeriksa 15 anggota Mapolres Kepulauan Meranti yang terlibat dalam tragedi berdarah di Selatpanjang pada Kamis (25/8/2016) kemarin.
Supriyanto menegaskan, untuk menjamin netralitas, pemeriksaan dilakukan langsung oleh Propam Polda Riau.
Ia berjanji akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku terhadap anggotanya jika terbukti bersalah dalam peristiwa tersebut.
"Tadi pagi belasan anggota yang terlibat dalam kerusuhan, baik saat penangkapan hingga timbulnya kerusuhan massa sudah diberangkatkan ke Pekanbaru," ujar Supriyanto saat rapat bersama Pemkab dan sejumlah tokoh masyarakat Kepulauan Meranti di Grand Meranti Hotel, Jumat (26/8/2016) pagi.
Kamis (25/8/2016), ratusan masyarakat Kepulauan Meranti mengepung Mapolres Kapulauan Meranti.
Mereka mempertanyakan tewasnya Aa, honorer yang menikam anggota Satresnarkoba Polres Kepulauan Meranti, Brigadir Adil S Tambunan (31) menggunakan badik, Kamis dini hari.
Diduga pelaku melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan, dan kepolisian melepaskan tembakan peringatan dan tembakan terarah ke kaki pelaku. Saat dibawa ke rumah sakit, terduga pelaku meninggal dunia.
Inilah yang diduga memancing masyarakat untuk berkerumun di Mapolres Meranti untuk meminta keterangan resmi perihal kematian terduga.
Aksi massa menuntut kejelasan kronologi perkelahian hingga meninggalnya seorang honorer dan Brigadir polisi berujung tragis.
Satu orang warga dari kerumunan massa terjatuh seiring dentuman suara letusan, Kamis (26/8/2016). Korban langsung terjatuh dan tertelungkup di halaman Mapolres Kepulauan Meranti. (Trb/anr*)
Share
Komentar