Jumat, 25 November 2016 20:58:00

Komisi E DPRD Riau Pertahankan Lembaga BPBD

PEKANBARU-Mengingat selama 18 tahun terakhir Riau rutin mendapatkan udara asap selama 1-2 bulan bahkan lebih, anggota Komisi E DPRD Riau  berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak dibubarkan seiring berubahnya SOTK baru di jajaran pemerintah Riau sesuai dengan keluarnya Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
 
Karena pihak Komisi E menilai, BPBD sangat dibutuhkan oleh provinsi yang saban tahun dilanda bencana asap ini.  Untuk itu pihaknya sendiri di DPRD Riau tetap mempertahankan BPBD supaya  tetap ada dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK)  yang baru tersebut.
 
Hal tersebut disampaikan Ade Agus Hartanto, Menurutnya ini  bisa dijadikan alasan bahwa kebijakan daerah menganggap BPBD sangat penting. Saat ini, dalam Raperda itu BPBD dimasukkan dalam satker kategori lain. Sekarang raperda itu sudah tuntas dibahas namun masih dalam verifikasi kementrian dalam negeri, rencananya pada Desember nanti pelantikan SOTK  baru sudah harus dilaksanakan.
 
"Imbauan kita berikan kepada Pemerintah Provinsi Riau agar bagaimana bisa tetap mempertahankan BPBD karena terancam akan tutup karena di PP 18 itu akan digabung dengan satuan kerja lainnya," kata anggota Komisi E DPRD Riau, Ade Agus Hartanto
 
Lebih lanjut dia mengingatkan Pemprov Riau bahwa PP 18 itu juga sedang menunggu Undang-Undang yang mengatur tentang penanggulangan bencana. Menurutnya selama UU itu belum ada bisa saja BPBD ditutup atau jika itu sudah disahkan bisa saja hanya akan menarik BPBD menjadi kewenangan pusat saja sehingga daerah tidak punya lagi.
     
"Pemprov harus bisa memastikan BPBD tetap ada dan harus tetap ada. Kalau tidak ada lembaga khusus mengangani ini, kita bisa kewalahan juga. Meski kemarau sudah lewat, musim hujan kita juga waspada bencana banjir," ulasnya.
    
Provinsi Riau hingga Oktober 2016 ini menurutnya bisa dikatakan bebas bencana kabut asap berkat kerja keras satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Riau dianggap cukup berhasil melewati titik kritis musim kemarau tanpa asap jika melihat saat ini yang sudah masuk musim hujan.
    
"Ini merupakan sejarah dimana 18 tahun terakhir Riau rutin mendapatkan udara asap selama 1-2 bulan. Kita apresiasi satgas yang tiap hari padamkan api yang dapat terlihat pesawat tiap sebentar lewat membawa air," tambahnya.***(rpg/abu)
 
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified