Sabtu, 17 November 2018 12:19:00
Ilhan Omar, Muslimah keturunan Somalia itu terpilih menjadi anggota kongres Amerika
DUNIA, POLITIK, -- Pekan lalu menjadi momen tak terlupakan bagi Ilhan Omar. Muslimah ke turunan Somalia itu terpilih menjadi anggota Kongres Amerika Serikat dari distrik kelima, Minnesota. Terpilihnya Omar menorehkan sebuah sejarah baru, Dia menjadi anggota DPR AS perempuan pertama yang berhijab.
"Kita memulai kampanye ini untuk membuktikan bahwa kita telah siap dan ingin memperjuangkan bahwa Amerika milik kita semua. Untuk setiap anggota staf, sukarelawan, dan pemilih, kemenangan ini milik kita semua. Bersama-sama, kita akan menggerakkan distrik, negara, dan bangsa kita ke depan," ujar Omar dalam unggahan Twitter-nya seusai pengumuman kemenangannya dilakukan.
Omar lahir di Somalia, 4 Ok tober 1981. Bersama keluarganya, Omar melarikan diri dari perang saudara di tanah kelahirannya. Ia bahkan, sempat menghabiskan masa kecilnya selama empat tahun di Kamp Utango, dekat kota pesisir Kenya Mombasa.
Sebelumnya, Omar pernah tinggal di kamp Da daab yang luas. Saat itu kamp dibuka untuk menerima pengungsi perang sipil. Ketika kemenangan Omar diumumkan, penduduk Da daab pun ikut merayakannya. Banyak di antara warga Dadaab mengingat Omar pernah tinggal di sana 30 tahun yang lalu.
Dilansir dari The Guardian, Omar pernah menceritakan penerbangannya dari Somalia. Saat itu para anggota milisi bersiap menyerang rumahnya di Moga dishu pada tengah malam. Kera bat perempuannya yang lebih tua pun meyakinkan me reka untuk pergi dan meninggalkan keluarga ini dengan damai.
Seusai kejadian itu, Omar bersama keluarganya pun pergi meninggalkan rumah tersebut. Omar masih bisa mengingat per nah melalui jalanan yang dipe nuhi puing-puing dan mayat. Kamp Utango yang menjadi tem pat tinggal ia dan keluarganya berada di lokasi yang terisolasi. Sanitasinya pun terbatas. Omar bahkan harus mengumpulkan kayu bakar dan air untuk keluarganya.
Keluarga Omar termasuk yang pertama masuk ke kamp tersebut saat pertama kali dibuka. Kamp ini ditutup pada 1996. Omar mengaku kerap merasa iri melihat anak-anak seusianya pergi ke sekolah dan mengguna kan seragam. Ia juga sering ber ta nya kepada sang ayah apa kah ia bisa melanjutkan pen didik annya.
"Kondisinya sangat terisolasi, seperti di hutan. Banyak yang meninggal karena malaria," ujar dia.
Ketika ia berusia 12 tahun, ia dan keluarga pun pergi menuju AS. Saat itulah ia pindah ke Kamp Dadaab. Lokasi ini telah berkembang lebih pesat. Saat itu, Kamp Dadaab dihuni 250 ribu penduduk. Namun, kehidupan di sana pun lebih keras dan kacau.
Selalu ada kedatangan dan kepergian penduduknya. Omar bersama enam saudara-saudarinya akhirnya pindah dan menetap di lingkungan Cedar-Riverside di Minneapolis pada 1997.
Ketertarikan Omar pada du nia politik dimulai ketika ia ber usia 14 tahun. Saat itu ia menjadi penerjemah untuk kakeknya di partai Democratic-Farmer-Labor (DFL) lokal. Ia melihat para te tangga berkumpul untuk melaku kan advokasi mengenai perubahan di tingkat akar rumput. Proses ini membuat Omar jatuh cinta pada proses demokrasi.
Saat menjadi siswi di Edison High School di Minneapolis, ia te lah menjadi pengurus dan membentuk koalisi. Ia juga bekerja seba gai pendidik masyarakat saat menjadi mahasiswi di Univer sitas Minnesota dan menjadi aktivis progresif dalam partai petani di Minnesota atau DFL selama ber tahun-tahun.
Sebelum maju dan men calo n kan diri sebagai ang gota kongres, ia memiliki jabatan sebagai Ang gota Ke bijakan Humphrey dan bertugas sebagai Pembantu Kebijakan senior untuk Anggota Dewan Kota Minneapolis. Ia banyak bekerja dan berfokus pada be berapa masalah, seperti akses pendidikan, perlindungan terhadap lingkungan, dan keseta raan ras.
Pada 2016, Omar menjadi legislator Muslim Somalia-Amerika pertama di Amerika Serikat. Ber sama tim kampanye, ia berhasil meningkatkan jumlah pemilih sebesar 37 persen. Ia terpilih me wakili distrik 60B Minnesota House of Representatives, tempat ia tinggal bersama suaminya, Ahmed, dan tiga anak mereka.
Dikutip di situs resmi Ilhan Omar, tertulis berbagai pengalaman organisasi yang telah ia lakukan. Di antaranya, mantan anggota Dewan Penasihat untuk Anggota Dewan Minnesota ten tang Hubungan Islam Amerika (CAIR), mantan wakil presiden Minneapolis NAACP, Ang gota Dewan St Anthony Falls Heritage Board, dan Koordinator Pen jang kauan Gizi Anak pada Departe men Pendidikan Minnesota.
"Aku rasa tugasku saat ini adalah untuk menanamkan harapan pada orang-orang sehingga mereka punya kekuatan untuk terus berjuang dan percaya bah wa ada kesampatan untuknya. Untuk pertama kalinya betulbetul berbicara tentang bagai mana bangsa dan negara yang harusnya ada dan layak kita dapatkan," ujar dia. (*).
sumber: republika.