• Home
  • Politik
  • Orang sampai awak tibo, Ahmad Fiki Terciduk Bersama Bustami
Sabtu, 27 Juli 2024 17:17:00

Orang sampai awak tibo, Ahmad Fiki Terciduk Bersama Bustami

Pekanbaru,  Situasi politik jelang Pilkada Serentak Kabupaten Kampar kian memanas menyusul ditabalkannya pasangan Yusun Hidayat dengan Edwin Pratama Putera oleh PPP, PKS dan PAN.

Gerakan politik Yuyun memang diluar dugaan banyak pihak. Pasalnya, Edwin Pratama sebelumnya santer beredar kabar akan berpasangan dengan Repol, bakal calon Bupati Kampar yang digadang-gadangkan oleh Partai Golkar Kampar. Bahkan disebut Repol dan Edwin sudah berkomitmen jauh-jauh hari akan saling mendukung di Pilkada Kampar. Tapi komitmen itu buyar setelah Yuyun menggandeng Edwin bersama tiga partai yang mendukungnya.

Spontan saja duet Yutun dan Edwin situasi pilitij menjadi tak menentu. Di tengah kegaduhan itu, tiba-tiba Ongah Fikri 'terciduk' ke Jakarta bersama Bustami HY.

Fikri adalah mantan Ketua DPD Partai Golkar Kampar dan pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kampar. Di bawah kepemimpinan Ongah Golkar sukses mendulang kursi. Begitu pun dengan Bustami HY. Mantan Kabag Keuangan Sekretariat Daerah Kampar yang pernah menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis itu, belakang menggandangkan diri menjadi bakal calon Bupati Kampar. Ongah dan Bustami seakan tampil menjadi balon alternatif ditengah ketidak-pastian Golkar mendapat partai koalisi.

Pantauan media, Ongah dan Bustami bertolak ke Jakarta pada Kamis (25/7/2024) dan kembali ke Pekanbaru, Sabtu (27/7 2024) pukul 10.30 wib.

Urusan politik ke Golkar atau ke partai lain? Ongah yang dikonfirmasi berazam di Pekanbaru sepulang dari Jakarta tak membantah kalau dirinya dari Jakarta bersama Bustami. ''Jangan ditanya ke mana dan urusan apa, yang pasti urusan politik. Orang sampai awak tibo,'' kata Ongah memberi umpama.

Fikri juga tak membantah kalau dirinya prihatin dengan kondisi politik Golkar Kampar jelang 27 Agustus. Ia mengaku tetap menghargai Repol sebagai ketua DPD Golkar dan balon bupati. ''Jangan sebut saya menelikung. Tidak, sama sekali tidak. Saya cuma balon alternatif yang bergerak di luar jalur Golkar dan tidak ada hubungannya dengan Partai Golkar,'' ucap Ongah.

Sejumlah nama memang sudah muncul menjadi balon bupati dan balon wakil bupati. Selain Yuyun dan Edwin yang sudah didukung PPP, PKS dan PAN, terdapat pula nama Ahmad Yuzar, Pj Sekda Kampar. Yuzar dikabarkan berpasangan dengan Dr Misharti dan didukung oleh PKB dan Partai Nasdem. Begitupun dengan Drs Dt Yusri yang diinfokan didukung Demokrat dan Gerindra. Repol juga tampil melalui Partai Golkar.

Pilkada Kampar sendiri diprediksi hanya diikuti oleh tiga pasangan bakal calon. Kalau Yuyun dan Edwin sudah diusung oleh PPP, PKB dan PAN, dan Yusri dari Demokrat dan Gerindra, Ahmad Yuzar bersama PKB dan Nasdem, posisi Golkar menjadi terjepit. Bisa-bisa Golkar tak memperoleh teman koalisi.

''Kalau Golkar tak cepat bergerak dan lambat mengantisipasi perkembangan politik, kemungkinan tak dapat teman koalisi bisa saja terjadi. Tapi jangan sampailah karena Golkar partai besar,'' tandas Ongah.

Ongah menambahkan, belum pernah terjadi dalam sejarah Pikada Kampar, Golkar menjadi pengikut. Tapi selalu jadi pemain utama alias penentu. ''Kalau itu terjadi ini preseden terburuk bagi Golkar, dan kita menghindari kondisi terburuk demikian,'' ujar Ongah berlalu.*

[]bazm01

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified