• Home
  • Politik
  • Pucuk Dicinta Ulam Pun Tiba, Golkar Sekarang Independen
Kamis, 26 Maret 2015 16:19:00

Pucuk Dicinta Ulam Pun Tiba, Golkar Sekarang Independen

golkar
RIAUONE.COM, JAKARTA, ROC, - Gagasan Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, tentang wacana Golkar hengkang dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan tak bergabung dengan Koalis Indonesia (KIH), diapresiasi. Karena dengan begitu, menempatkan beringin sebagai partai independen.
 
"Bagi saya ibarat pucuk dicinta ulam tiba. Seperti dari dulu wacana tersebut selalu ada di benak saya," kata Poempida, di Jakarta, Kamis 26 Maret 2015.
 
Kata Poempida, sejak menjelang Munas Golkar Oktober 2009,  dirinya selalu menyuarakan betapa pentingnya Partai Golkar mengambil sikap yang Independen dalam kaitan masalah koalisi dengan pemerintah yang berkuasa. Pada saat itu, ia  banyak mendapatkan kritikan dan cemoohan. Tapi ia  tetap konsisten dan percaya bahwa pilihan independen adalah pilihan yang terbaik untuk Partai Golkar. 
 
" Pertama, pengalaman pada periode 2004-2009, yang jelas-jelas memperlihatkan kontribusi Partai Golkar dalam pemerintahan dengan adanya Pak JK sebagai Wapres, menteri-menteri Golkar di kabinet, serta kinerja Fraksi Partai Golkar di parlemen, tidak juga membuahkan suatu hasil politik yang maksimal di penghujung 2009," tuturnya.
 
Kedua kata dia, dengan tidak terlibatnya beringin di pemerintahan dan menjadi independen, Golkar dapat jadi satu instrumen penyeimbang yang luar biasa. Dan secara bebas menjadi penyalur aspirasi suara rakyat. Ini jelas sangat konvergen dengan motto  “Suara Golkar, Suara Rakyat”, tanpa dipengaruhi oleh suatu deal politi” yang mengikat di sepanjang periode pemerintahan ini. Dengan demikian kepercayaan rakyat terhadap Golkar senantiasa bertambah jika isu yang diangkat dimainkan secara tepat dan cerdas.
 
" Ketiga, sikap politik independen ini akan memberikan suatu nuansa baru dalam perpolitikan nasional yang tentunya akan menjadi suatu sorotan publik yang tidak akan kunjung pudar," ujarnya.
 
Menurut Poempida, ini merupakan suatu bonus politik pencitraan bagi Golkar. Karena apa pun yang beringin akan putuskan,  bakal menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Bisa dikatakan, arah kebijakan akan sangat tergantung dari keputusan Golkar. Keempat, posisi independen juga memposisikan Golkar dalam situasi yang lebih bebas dan “flexible”.
 
" Sangat lentur jika dibandingkan dalam posisi mendukung (dalam koalisi) pemerintah atau oposisi sekali pun," kata dia.
 
Dengan demikian ujarnya,  Golkar dapat memaksimalkan perannya sebagai partai tengah sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar. Kelima, dalam masalah ekonomi dan pembangunan, posisi independen menjadi strategis bagi beringin untuk tetap secara bebas dapat bermitra dengan pemerintahan daerah yang memang secara statistik sebagian besar masih dalam pengaruh Golkar.
 
" Kemitraan strategis tidak serta merta terbentuk dalam suatu koalisi. Namun dalam posisi independen pun hal tersebut senantiasa dapat dilakukan," katanya.
 
Dan kata Poempida, yang harus menjadi dasar dari pengambilan langkah politik itu adalah berapa besar pilihan tersebut akan memberikan peluang yang lebih besar bagi kemenangan Golkar di pemilu yang akan datang. Sebab sudah dua periode Golkar berada dalam koalisi pendukung pemerintah, namun juga tidak memberikan hasil maksimal dalam dua kali penyelenggaraan  pemilu.
 
"Posisi Independen akan memberikan flexibilitas politik kepada Golkar untuk bermain mengangkat berbagai isu strategis," ujarnya.
 
Selain itu juga ujar Poempida,  Golkar tidak akan terbelenggu oleh komitmen koalisi untuk mendukung pemerintah sepenuhnya. Apalagi jika pemerintahan yang didukung lemah dan banyak mengeluarkan kebijakan yang tidak populis.
 
Semangat kekaryaan dapat dibangun dengan basis-basis penguasaan pemerintahan daerah yang lebih implementatif.
 
"Positioning yang tidak linear dan tidak mudah terbaca akan menjadikan Golkar secara politis menjadi lebih menarik. Ini akan membuat daya tarik tersendiri bagi para pemilih pemula. Golkar independen? Jawabnya,  bisa,"katanya. (yan/roc).
Share
Berita Terkait
  • 6 bulan lalu

    Kenapa Wilayah Sukolilo Pati Berubah Nama Jadi Kampung Maling di Google Maps



  • 2 tahun lalu

    Belum Siap Jadi Pejabat, Gubernur Lampung Takut Viral Minta Wartawan Tak Rekam Kegiatannya

    NUSANTARA, Bandar Lampung - Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi melarang wartawan untuk mengambil gambar saat kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Pelayanan Petugas Penyelenggaraan

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified