• Home
  • Politik
  • Tanda-tanda?, Aplikasi "Sirekap" KPU Diduga Salah Input, Suara Prabowo-Gibran Menggelembung di TPS 026 Kembangan
Jumat, 16 Februari 2024 08:47:00

Tanda-tanda?, Aplikasi "Sirekap" KPU Diduga Salah Input, Suara Prabowo-Gibran Menggelembung di TPS 026 Kembangan


NASIONAL, POLITIK, - Perolehan suara pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di TPS 026, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, diduga mengalami penggelembungan.

Peristiwa itu terungkap dan viral di media sosial. Akun X @Yiyihuyyy mengunggah video yang menunjukkan perolehan suara Prabowo-Gibran dalam aplikasi Sirekap sebesar 720. Padahal, pada formulir C1, hasil penghitungan di TPS, Prabowo-Gibran memperoleh 80 suara. Adapun, pasangan capres cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan memperoleh 95 suara dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 22 suara.

Media mendatangi TPS 026 untuk menelusuri kebenaran informasi itu, Kamis (15/2/2024). Salah seorang anggota KPPS setempat bernama Rizka (24) membenarkan informasi yang viral di media sosial itu.

Rizka sendiri yang mengunggah hasil perolehan suara capres-cawapres ke aplikasi Sirekap siang hari, usai penghitungan suara. Menurut Rizka, daftar pemilih yang ada di TPS 026 berjumlah 234 suara.

"Kalau dalam perhitungan, aman semua. Baik dari jumlah surat suara dan daftar pemilih tetap (DPT)," kata Rizka saat ditemui di TPS 026, Kamis (15/2/2024).

Penghitungan hasil suara pun sudah sesuai dengan jumlah surat suara yang diterima. "Saat penghitungan, jumlah suara pasangan calon (paslon) 01, 02, 03 juga sudah sesuai. Rinciannya paslon 01 dapat 95 suara, paslon 02 dapat 80 suara, dan paslon 03 dapat 22 suara," jelas Rizka. Pada saat penghitungan di TPS 026, disaksikan langsung baik dari saksi dalam, saksi luar, dan panitia pengawas pemilu (Panwaslu). "Ada saksi dalam dari paslon 01 dan 03, saksi luar, dan Panwaslu. Kalau TNI Polri tidak ada," tutur dia.

Setelah penghitungan surat suara capres-cawapres, Rizka berinisiatif untuk mengunggah hasilnya ke aplikasi Sirekap. Saat itu koneksi internetnya lancar. Rizka pun memfoto di aplikasi Sirekap kertas C1 yang sudah tertera hasilnya. "Harus foto langsung, karena enggak bisa unggah foto dari gallery di aplikasi itu," lanjut ia. Semua data kertas C1 terisi di aplikasi, baik jumlah pemilih, maupun angka hasil pemilihannya.

Bahkan, Rizka sempat merevisi kesalahan beberapa angka dari penghitungan tim KPPS TPS 026. "Pada halaman satu dan halaman tiga Sirekap, memang ada direvisi ada kesalahan baca angkanya. Namun, bisa kami edit dan submit kembali di aplikasi," ucap Rizka. Rizka pun menemukan kejanggalan.

Di halaman dua aplikasi, angka suara capres cawapres Prabowo-Gibran mengalami penggelembungan menjadi 720. Padahal, suara capres cawapres Prabowo-Gibran di TPS-nya hanya tertera 80.

"Nah di halaman dua Sirekap, di paslon 02 sudah ada angka 720, kalau paslon lain sesuai dari otomatis usai saya unggah foto C1 itu kan," papar dia. Rizka pun sempat bingung. Dia sudah mencoba memperbaiki di aplikasi itu, namun, tetap tidak bisa. Ia mengaku tidak melaporkan langsung kejadian itu, karena langsung beralih mengerjakan tugas lain di TPS-nya. Tak lama kemudian, Timses pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin mendatangi TPS-nya. Rizka pun langsung berteriak ke semua anggota KPPS TPS 026, kalau ada kesalahan pada aplikasi Sirekap.

"Saat timses 01 dateng ke TPS kami dan bertanya soal suara, saya langsung teriak, 'oh ini Pak Sirekap-nya salah tiba-tiba ke verifikasi suara Paslon 02 itu 720"," tutur Rizka.

Teriakan Rizka membuat satu TPS dalam keadaan hening. Bahkan beberapa teman Rizka juga menanyakan hal itu padanya. Namun, Rizka melihat Panwaslu tidak bergeming sedikit pun saat mendengar teriakannya. "Itu semua nya denger saat itu karena hening juga kan. Saksi, Panwaslu, dan anggota KPPS dengar semua dong. Tapi selesai begitu saja permasalahan, langsung ngerjain lain," tutur Rizka.

Rizka mengaku luput karena tidak langsung melaporkan kejadian ini. Ia mengaku, semua anggota KPPS dalam keadaan lelah karena bekerja sampai larut.

"Kami semalam sudah lelah semua. Itu salahnya kami tidak melaporkan kejadian ini," kata dia.

Dikonfirmasi, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat Endang Istianti mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat pleno di tingkat kecamatan. Salah satu bahasannya untuk mengevaluasi kejadian yang saat ini dialami TPS 026. "Kami sudah punya metode penyelesaian," tutur Isti saat dihubungi.

"Kami akan melakukan (evaluasi) sirekap nanti malam saat rapat pleno panitia pemilihan kecamatan (PPK)," tambah dia. sc:https://kmp.im/app6
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified