PEKANBARU, RIAU, - Usai melaksanakan rapat tertutup lebih kurang empat jam, Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman pilih bungkam terkait intruksi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tentang pembatalan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih untuk Kabupaten Rokan Hulu dan Pelalawan. 

 

Sebelumnya, di salah satu rumah makan, Plt melaksanakan rapat tertutup dengan dua bupati dan wakil bupati terpilih (Rokan Hulu dan Pelalawan). Juga dihadiri Azis Syamsudin, bupati Kutai Negara (undangan pelantikan), asisten I dan II Pemprov Riau, sejumlah pengurus DPD I Golkar Riau dan beberapa pejabat lainnya. 

 

"Tunggulah dulu, kita mau rapat lagi, ada yang dibahas. Nanti apa hasilnya, akan dikabari, tunggu saja ya," kata Arsyadjuliandi Rachman, Senin malam (18/04/16). 

 

Saat disinggung apakah ada surat Mendagri terkait pembatalan pelantikan tersebut, mantan anggota DPR RI ini lagi-lagi enggan mengomentarinya. Ia malah menyuruh untuk menunggu hasil rapat selanjutnya. 

 

"Surat resmi dari Mendagri, tunggu sajalah dulu, kita masih ada rapat lagi. Nanti akan dikabari," ungkap ketua DPD I Golkar Riau ini sembari meninggalkan lokasi rapat tertutup. 

 

Sebelumnya, Suparman, bupati Rokan Hulu terpilih mengatakan, jika pelantikan dirinya yang direncanakan Selasa (19/04/16) batal terlaksana. Untuk lebih jelasnya, ia mempersilahkan untuk bertanya ke Plt gubernur Riau. 

 

Sementara itu, salah satu sumber riauterkinicom yang enggan menyebutkan bahwa pelantikan dua kepala daerah terpilih tersebut batal dilaksanakan sampai ada arahan terbaru dari Mendagri. (rtc/*).