• Home
  • Politik
  • Wuihh, PKS Ancam Pecat Kader yang Tolak Pilkada DPRD
Kamis, 11 September 2014 16:20:00

Wuihh, PKS Ancam Pecat Kader yang Tolak Pilkada DPRD

sidang di DPR. ilustrasi
riauonecom, - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Hidayat Nur Wahid mengatakan partainya akan memberi sanksi kepada kader yang menolak pemilihan kepala daerah lewat DPRD. Sanksi yang diberikan bisa sampai pemecatan sebagai anggota partai.
 
"Bisa dibayangkan, Golkar saja memberikan sanksi (pemecatan), apalagi PKS," kata Hidayat ketika ditemui di kompleks parlemen Senayan, Rabu, 10 September 2014. Dia menuturkan keputusan yang disepakati oleh pimpinan pusat PKS harus diikuti oleh kader di seluruh daerah. Namun, dia yakin semua kader PKS yang berada di wilayah sepakat dengan pemilihan melalui DPRD.
 
Menurut Hidayat, pemilihan lewat DPRD tak melanggar konstitusi. Rujukannya, ujarnya, adalah Pasal 18 Ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945. Bunyinya, "Gubernur, bupati, dan wali kota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis". 
 
"Demokratis itu bisa melalui pemilihan langsung atau lewat DPRD," kata Hidayat. Dia mengatakan pemilihan langsung banyak mudaratnya karena banyak yang tidak akur setelah pemilihan kepala daerah.
 
Ihwal mundurnya kader Gerindra, Basuki Tjahaja Purnama, yang menolak dengan keputusan pemilihan lewat DPRD, Hidayat mengatakan seharusnya Ahok berani mundur sebagai wakil gubernur. Alasannya, Ahok bisa menjadi Wakil Gubernur Jakarta setelah diusung oleh Gerindra. "Kalau Ahok jantan, ditantang Taufik mundur dari wagub, berani tidak Ahok," ujar Hidayat.
 
Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah mempersiapkan surat pengunduran diri dari Partai Gerindra hari ini. Surat pengunduran diri itu akan langsung dikirim ke DPP Partai Gerindra. Di Gerindra, Basuki menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Politik. 
 
Ahok keluar karena Gerindra sepakat mengatur pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Menurut Ahok, pemilihan kepala daerah melalui anggota Dewan merusak reformasi dan demokrasi di Indonesia. "Saya tadi sempat berpikir kalau memang kebijakan ini terealisasi, saya mau keluar dari partai. Ngapain main di partai politik, keluar saja," kata Ahok. (tempo/roc)
 
Share
Berita Terkait
  • 11 bulan lalu

    Berikut Kader PDIP yang Hengkang dari PDIP, Artis hingga Maruarar Sirait, Beralih Dukung Capres Lain


    NASIONAL, POLITIK, - Berikut profil para kader PDIP yang memut
  • tahun lalu

    Kenapa Bank ini Bangkrut, Berikut Profil Dua Bank yang Bangkrut Tahun Ini, Salah Satunya Gabungan 15 BPR

    BISNIS, - Terdapat dua bank yang bangkrut atau tutup sepanjang tahun ini, berdasarkan L
  • 2 tahun lalu

    Jum'at Berkah Sediakan Sarapan Gratis Yang Dilaksanakan Oleh Bhayangkari Ranting Ujungbatu

    Rokan Hulu, RiauOne.Com - Jum'at Berkah Bhayangkari Ranting Ujungbatu sediakan sarapan gratis untuk masyarakat umum, yang dilaksanakan di halaman Mapolsek Ujungbatu pada ha

  • 2 tahun lalu

    Kok Bisa? Ini Kisah Pegawai Apple Dipecat karena Viral di TikTok

    TEKNO, - Siap-siap jadi karyawan Apple, Apple Inc. adalah perusahaan teknologi multinasional yang berpusat di Cupertino, California, yang merancang, mengembangkan, dan menjual b

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified