Rabu, 12 Februari 2020 08:15:00
Calon Bupati Bengkalis 2020 Miliki Rencana Kerja Tertulis
DURI, POLITIK, - Helat Pilkada serentak September 2020, masih menyisakan delapan bulan lebih dilaksanakan. Namun harapan para tokoh masyarakat, bakal calon tidak lagi punya kemampuan dalam menebar visi semata tapi harus juga ada misinya yang akan dilakukan, dimana serta kapan.
Demikian komentar teranyar dihimpun dari H Jamaan, tokoh masyarakat dari Kecaman Mandau, saat menjawab awak media,Selasa (11/2).
Menurut H Jamaan, bakal calon Bupati Bengkalis, kiranya mempunyai rencana tertulis bisa dipertanggungjawabkan di muka publik agar punya nilai nantinya.
"Memang, secara politik karena mereka para calon cuma bisa menebar impian saja, maka mereka bebas dari tanggung jawab alias mereka bebas berbuat apa saja,"kata H Jamaan, yang juga mantan karyawan PT Caltex Fasific Indonesia di Provinsi Riau.
Bahkan disebutkan H Jamaan menelaah kembali puluhan aksi kampanye masa lampau, umumnya para calon bersifat hanya mengemukakan sekadar visi atau niat yang bisa disebut impian saja.
"Sementara misinya atau apa yang akan dikerjakan dengan cara bagaimana dan kualitas perlakuan seperti apa dengan target perlakuan kapan tidak pernah ada dibicarakan calon,"tambahnya.
Kegalauan lain para calon di masa lalu juga terkait target pencapaian visinya tak jelas seperti apa bahkan gambarannya juga tak pernah ada.
Seharusnya, dipaparkan H Jamaan jika saya terpilih menjadi Bupati Bengkalis misalnya,tidak ada lagi pengemis atau pengamen di Kabupaten Bengkalis.
Juga tidak ada lagi pemalak di daerah bahkan pengangguran sudah teratasi bahkan bisa teratasi dengan program padat karya.
"Termasuk keberadaan hubungan baik eksekutif dan legislatif bisa menciptakan suatu perda sebagai payung hukumnya kejahatan dan termasuk pajak diperbaiki," katanya.
Tokoh yang kenyang pengalaman hidup mengungkapkan juga bahwa visi itu bisa disebutkan sebuah impian atau janji di mana tiga tahun kedepan Mandau tidak ada lagi banjir.
Agar misi menjadi kenyataan, calon harus melakukan apa dan kapan waktu pelaksanaan dengan cara bagaimana dan di mana.
"Bahkan nilai dari misi itu selama 3 tahun kedepannya tidak ada lagi banjir di Kecamatan Mandau,"tambahnya.
Di sisi lain, H Jamaan dengan cara itu maka calon pemimpin bisa disebutkan berhasil atau gagal memenuhi janjinya.
"Jika hanya janji, cuma membangun negeri, di mana dan kapan? Dan apa itu karyanya?," katanya lagi.
Selanjutnya, H Jamaan mengungkapkan jika membangun negeri dengan caranya memberikan karya nyata merupakan itu bentuk dari janji politik atau kontraknya politik jelas tak ada pertanggungjawaban bagi calon itu sendiri.
Diakhiri perkataannya diungkapkan jika secara sederhananya yang mestinya disiapkan dan disebarkan oleh setiap calon.
"Sehingga para pemilih akan semakin terarah untuk dan dalam memilih. Tidak lagi memilih kucing dalam karung,"terang H Jamaan. (Joe)