Sabtu, 16 Mei 2020 21:00:00
Ibrahim : Untuk Apa Survei Sujarwo, Kok Bukan Alfedri, Bikin Kisruh Aja
RIAUONE.COM,SIAK- Masuknya nama Sujarwo pada daftar bursa survei sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) di Pilkada Siak dari Partai GOLKAR, menjadi kisruh dalam internal PAN.
Menurut Mantan Manajer Kampanye Syamsuar-Edy Pilgub Riau, Ibrahim mengatakan masuknya nama kader partai matahari terbit itu, merupakan pencatutan semata. Ia meyakini bahwa kader PAN hingga saat ini tetap solid meski sempat terjadi kegaduhan di internal partai.
"Mungkin itu cara GOLKAR, ada rentetan dari Syamsuar diwakafkan ke GOLKAR, kemudian dicantum nama kader PAN lainnya. Yang jadi pertanyaan survei itu untuk apa? Kenapa Sujarwo? Kenapa tidak Alfedri yang disurvei? Kata Ibrahim Kepada awak media, Sabtu (16/5/2020).
Ketua DPD PAN Kabupaten Siak, Alfedri menyampaikan kader yang namanya tercatut didaftar tersebut telah diminta untuk membuat surat pernyataan.
"Yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan pakai materai untuk tidak maju Pilkada, mendukung pasangan yang diusung oleh PAN Siak, dan meminta tidak ikut disurvei," kata Alfedri yang juga Bupati Siak itu.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Riau, Syamsuar mengatakan survei yang dibuat oleh GOLKAR merupakan survei calon yang memiliki elektabilitas dan popularitas. Dan tidak menutup kemungkinan adanya calon lain di luar GOLKAR.
"Melalui survei, kami ingin tahu siapa yang disenangi oleh masyarakat dari 9 kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada serentak. Dalam survei memang nama yang dicantum tidak mengetahui. Tentunya kami akan tahu mana yang cocok jadi bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota," Kata Syamsuar usai Vidcon di Gedung Daerah, Balai Serindit kemarin.
Ditempat terpisah, Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) DPD PAN Siak, Fairus meminta berlaku tegas atas pencatutan namanya demi nama baiknya di PAN.
"Sujarwo kan bilang tidak tahu bahwa namanya dicatut begitu saja. Jadi kalau begitu, dia harus minta ketua DPD I Golkar Riau, Syamsuar untuk mengeluarkan namanya dalam survei. Dia harus tegas lah, kalau benar-benar memang merasa namanya dicatut. Sebab ini kan merusak namanya sebagai kader PAN," Kata Fairus.
Laporan : Masroni