Minggu, 16 Februari 2020 13:09:00
Kualitas Calon Tak Berpengaruh Kwantitas Amplopnya Parameter
POLITIK, DURI-H Edismen, salah seorang pemuka masyarakat Mandau, dalam wawancara singkat menyebutkan bahwa syarat bagi kepala daerah dan legislatif untuk dapat simpati dan dukungan masyarakat bela rakyat harus di revisi tentang sistemnya dalam mencari calon betul-betul disukai dan membela rakyat.
"Namun kini prakteknya adalah rakyat di ajar untuk menerima sesuatu, sejalan itu rakyat sudah tidak lagi melihat kualitas calon namun kwantitas amplopnya,"kata H Edismen.
Maka disebutkan juga ongkos politik begitu mahal dan rakyat diberikan satu pilihan pemberian bahkan muaranya di lingkungan masyarakat tidak memikirkan kualitas calon namun kwantitas amplop hingga kehilangan harapan dan pilihan perubahan hidup.
"Pertanyaan yang harus di jawab adalah apakah calon mendapatkan dukungan dari partai? Apakah masyarakat enggan menggadaikan pilihannya dengan cara ikut sistem keliru dalam bentuk bagi-bagi amplok?,"terang H Edismen mengajukan tanya.
Terlebih lagi calon tidak mempunyai perahu, diungkapkan H Edismen, bakal calon tak memiliki modal yang kuat,tentu akan membuka besar peluang,masuknya investor atau para pemilik modal akan menjadi sutradara panggung politik calon.
"Jika modal pribadi tentu setelah terjadi masa berkuasanya, pemulangan modal dan setelah itu untungnya,"terangnya.
Menjawab idealnya tidak terjadi KKN dan pemilihan 2020 Pilkada Bengkalis,Riau ada persyaratan yang mesti melekat di hati dan sanubari calon, mempunyai rasa iman dan bertaqwa kepada Allah serta Istiqomah.
Selain itu dibutuhkan juga calon yang dilahirkan partai politik punya sampan, akan terbentuk calon karismatik dan menjadi idola masyarakat.Bahkan sudah terbukti berkarya untuk masyarakat dan telah di pilih oleh rakyat dengan suara dukungan unggul.
"Mungkin itu dulu,beda masa untuk pemilihan kepala daerah namun saya pribadi punya pendapat suara di Duri sekitarnya jika tidak salah ada 67% dan 33 % Bengkalis kepulauan,"ungkapnya
Bahkan dalam momentum untuk masa Pilkada Bengkalis,seharunya para tokoh masyarakat, baik muda apalagi yang tua serta LSM tokoh-tokoh suku dan agama kiranya bersatu satu suara.
"Untuk mendukung sekaligus menjadi tim sukses secara tersirat, jadi suara 67% ini tidak pecah,"jelasnya.
Maka ditandaskan H Edismen lagi,jika bersatu orang Mandau bisa Cabup dan Cawabup Kabupaten Bengkalis sebab suara itu sangat besar.
"Karena suara kita sudah ada sebanyak 67%,tentunya calon punya masa dengan kharismatik dirinya bahkan merakyat dan bukan asalan dan In Sha Allah meraih kemenangan," jelasnya.
Bahkan H Edismen mencontohkan pada musim Pilpres 2009, dimana SBY dan wakilnya Budiono sama-sama dari Jawa Timur sedangkan wakilnya tidak punya partai tapi ahli ekonomi.
"Kharismatik SBY inilah yang sangat berpengaruh.Jadi alangkah baiknya tokoh masyarakat dan LSM adakan pertemuan dan diundang calon yang dari Duri sekitarnya,"imbuhnya.
Para calon itu dapat adu gagasan ungkap H Edismen bahkan bedah visi dan missi, serta hasil filling salah satu bahan pertimbangan.
"Jadi siapa yang unggul, itu kita dukung bersama sama. Tidak perlu beli suara, semua unsur secara tidak langsung jadi tim sukses, karena yang dijual oleh si calon adalah ide brilian dan gagasan hebatnya,"tutupnya. (Joe)