Selasa, 21 April 2015 10:00:00

Amris : Maju di Pilkada Bukan Haus Kekuasaan

pilkada. ilustrasi
RIAUONE.COM, DUMAI, ROC - Menjadi seorang pemimpin tidak sekedar untuk memburu kekuasaan. Tapi lebih dari itu, jika terpilih menjadi  pemimpin akan dijadikan  sarana untuk bisa berbuat lebih baik membangun daerah demi kesejahteraan masyarakat.
 
Itulah tekad Amris, tokoh masyarakat Dumai yang sudah menyatakan  maju dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) Dumai melalui jalur independen berniat maju menjadi bakal calon (Balon) Walikota Dumai bukan hanya sekedar mengejar kekuasaan.
 
"Alhamdulillah, persyaratan maju melalui jalur independen sudah lebih dari cukup. Kami berharap  dukungan masyarakat solid hingga pelaksanaan Pilkada nanti,"ungkapnya Amris, Selasa (21/04). 
 
Mantan angggota DPRD Kota Dumai periode 1999-2014 ini mengaku niat maju sebagai Balon walikota Dumai tahun 2015 adalah untuk dapat mengabdikan diri membangun kota Dumai. Apalagi dengan banyaknya  permasalahan yang belum terselesaikan, Amris bertekad untuk ambil bagian menyelesaikan permasalahan tersebut apabila dipercaya masyarakat mengemban amanah jadi Walikota Dumai.
 
"Hingga kini masih  banyak permasalahan yang belum terselesaikan. Salah satunya masalah tanah konsesi PT Cevron Pasifik Indonesia (CPI) belum tuntas. Ini, yang begini ini harus ditangani secara sungguh-sungguh oleh pemerinah setempat,"jelasnya.
 
Menurut Amris, menjadi kepala daerah seperti walikota Dumai bukanlah tujuan akhir. Tapi jabatan walikota Dumai akan dijadikan sebagai sarana untuk dapat berbuat lebih baik, serta memiliki wewenang untuk menyelesaikan permaslahan yang dihadapi masyarakat. 
 
"Saya sudah merasakan sendiri berjuang menyelesaikan tanah konsesi PT CPI selama  lima tahun ajdi anggota  DPRD Kota Dumai, permasalahan  tanah konsesi tak tuntas juga. Pasalnya untuk memiliki akses menyelesaikan permasalahan tersebut harus menjadi kepala daerah. Ini  salah satu tujuan saya untuk maju sebagai Balon walikota Dumai,"tegas Amris.
 
Dalam kesempatan itu, Amris dapat  lolos menjadi calon walikota melalui jalur indepanden. Sebab kalau tak lolo, mantan TNI AD ini mengaku tidak akan maju  sebagai balon walikota Dumai melalui  partai politik (Parpol). 
 
"Saya tak akan maju melalui Parpol. Perjuangan ini murni koalisi rakyat. DSari rakyaqt, oleh rakyat untuk rakyat,"ungkap Amris sembari mengajak masyarakat untuk menyatukan presepsi yang sama, yakni untuk memajukan Kota Dumai ke arah yang lebih baik.
 
Resepsi seperti itu sangat perlu untuk menghindari stigma dari masyarakat kalau calon pemimpin hanya untuk saling memburu kekuasaan. "Saya  maju bukan karena haus kekuasaan dan jabatan. Tapi haus dengan dengan niat pengabdian demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Dumai dan persoalan yang dihadapi sejak lama dapat terselesaikan dengan baik,"ungkapnya.
 
Seperti diketahui, Amris memilih maju sebaga Balon Walikota Dumai melalui jalur independent.  Persyaratan maju melalui jalur independent, seorang tokoh  termasuk Amris harus memiliki modal dukungan sekitar 8’5 persen dari jumlah penduduk kota Dumai atau sekitar 27 ribu dukungan.
 
Untuk itu "Sahabat Amris" bekerja keras mencari dukungan berupa foto copy KTP warga Dumai. Dalam foto copy KTP itu, warga pendukung diminta membubuhkan tanda tangan dan nomor hand phone (HP) masing-masing juga ditulis.
 
Amris menyadari betul untuk maju sebagai bakal calon walikota Dumai melalui jalur independent bukanlah kerja mudah. Namun  dengan dukungan semua pihak termasukkerja keras tim yang sudah dibetuk  dukungan dari masyarakat Dumai terus mengalir.
 
Tak jarang masyarakat justru mendatangi Posko Sahabat Amris di Jalan Jenderal Sudirman untuk mengantar foto copy KTP sebagai bukti  dukungan. "Alhamdulillah, dukungan untuk maju sebagai calon independen sudah cukup,"ttamabhanya (sri)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified