Kamis, 13 Juli 2017 13:58:00
Abu Nazar,SHI : PJI Kampar Dukung Pengembangan Ulu Kasok dan Wisata Kampar
KAMPAR - Ulu Kasok Obyek wisata Kampar Danau PLTA Koto Panjang yang berlokasi di Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar, wisata kampar yang mendunia yang sangat viral di medsos dan bahkan dan sangat terkenal di kalangan masyarakat kampar bahkan masyarakat luar.
Pada liburan tempat ini dipadati oleh berbagai wisatawan pengunjung untuk berfoto-foto dan merasakan keindahan Alam di Kabupaten Kampar.
Senada dengan Hal ini Abu Nazar,SHI Ketua Persatuan Jurnalis Indonesia DPD Kampar meminta pemerintah kabupaten kampar mendukung Obyek wisata Ulu Kasok Danau PLTA Untuk mempermudahkan investor.
"Kami berharap pemerintah mempermudahkan para investor di kampar, untuk Meningkatkan perkembangan pariwisata kampar kedepannya", tutur Abu Nazar,SHI.
"Pengembangan pariwisata ini merupakan karya nyata pemerintah untuk masyarakat kampar, Guna meningkatkan pusat Perekonomian dan menjadikan kampar sebagai Pusat Wisatawan", Lanjut Abu Nazar.
Sebagaimana Dilansir dari Pemberitaan dimedia Berkasriau.com Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, (Bapeda) Kampar Ir. Azwan menyebutkan Ulu kasok tempat pariwisata yang mendunia saat sedang diserbu oleh jutawan wisata masih berada dalam kawasan hutan, status tempat pariwisata yang berada di Kecamatan XIII Koto Kampar itu masih ilegal.
Hal itu disampaikannya kepada wartawan usai membuka seminar lokakarya tentang Pengenalan Tata Ruang dan Peran Serta Masyarakat dalam Proses perencanaan penataruang. Di kantor Bapeda Kampar jalan Lingkar Bangkinang, Kamis (13/7/2017).
Lebih jauh, Azwan menjelaskan beberapa puluh tahun lalu, lahan didaerah tersebut sudah mendapatkan ganti rugi dari PLTA, karena tidak dikelolah oleh pihak PLTA lalu dikuasai oleh oknum, dan sebagian masyarakat yang menguasai menjual kepada orang lain.
"Jual belih lahanpun juga dibawah tangan, oleh karena itu, melalui kegiatan seminar loka karia ini kita memperjuangkan dan mengenalkan kepada masyarakat. Nanti kalau tidak di perjuangkan tata ruang ini, akan sulit untuk mencari investor. Dan hasil wisata yang dikelolah oleh orang-orang tertentu tidak akan memberikan keuntungan kepada daera," jelas Azwan.
Sementara itu, ia juga mengakui kabupaten masih ada yang kawasan HPK dan HPT. Dalam SK, yang termasuk dalam kawasan tersebut adalah Kampar Kiri Hulu, disitu masih banyak kawasan hutan.
"Harusnya yang berperan aktif itu kehutanan. Itu termasuk kect man area," tegasnya.(brc/mzi)
Share
Komentar