Sabtu, 23 November 2013 08:42:00
Agus Widayat, tak Kuasa Menahan Air Mata
riauone.com, Dumai, Riau - Calon Wakil Gubernur Riau yang juga Wakil Wali Kota Dumai, Agus Widayat, tak kuasa menahan sesak di dadanya. Dia merasa sedih, geram, dan kecewa berat. Air matanya sepontan berlinang saat dikonfirmasi tentang Memourandum of Understanding (MoU) air bersih antara Wali Kota Dumai Khairul Anwar dengan Bupati Rokan Hilir Annas Maamun.
Pasalnya, pada acara penandatangan MoU air bersih yang dilaksanakan baru-baru ini, Wali Kota Dumai Khairul Anwar menyatakan terang-terangan mendukung Bupati Rohil Annas Maamun yang menjadi rival tanding Herman Abdullah dan Agus Widayat sebagai Calon Gubernur Riau periode 2013-2018.
“Saya sangat kecewa. Teman yang sama-sama susah berjuang untuk menjadi wali kota dan wakil wali kota ternyata menghianati saya. Dengan terang-terangan pada acara resmi pemerintah kota menyatakan mendukung calon gubernur lain,” ujar Agus Widayat, baru-baru ini.
Dia mengatakan hal itu usai mengadakan kampanye dialogis dengan warga Dumai di Gedung Serba Guna Ikatan Keluarga Padang Tarok, Sumatera Barat, Jalan Kartini. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Partai Gerindra Iskandar selaku partai koalisi pengusung Herman Abdullah-Agus Widayat, serta tokoh masyarakat lainnya.
“Jika ingat masalah ini, saya tak bisa menahan diri. Air mata saya langsung berlinang,” ujarnya.
Menurutnya, yang membuatnya lebih sedih bukan karena Khairul Anwar tidak mendukungnya maju ke Pemilihan Gubernur Riau, tapi pernyataan politik itu disampaikan dalam kegiatan resmi pemerintahan. Kegiatan tersebut seharusnya bersih dari kepentingan politik pilkada.
“Makanya saya menilai MoU air bersih itu sebagai MoU politik untuk kepentingan pilkada,” ucap Agus.
Meski tak didukung wako, dirinya yakin bakal mendapat dukungan lebih banyak lagi dari warga Dumai pada Pemilihan Gubernur Riau putaran kedua 27 November nanti. Sebab, dirinya sebagai warga Dumai yang komit untuk berkontribusi lebih banyak untuk Riau umumnya dan Dumai khususnya.(dzc/roc)
Share
Komentar