- Home
- Riau Raya
- Aktivitas Survey Pendeteksian Potensi Minyak dan Gas Retakkan Rumah Warga di Kabupaten Pelalawan
Rabu, 16 Oktober 2013 09:31:00
Aktivitas Survey Pendeteksian Potensi Minyak dan Gas Retakkan Rumah Warga di Kabupaten Pelalawan
riauone.com, Pelalawan, Riau - Sedang dilakukan pencarian potensi minyak dan gas di Lubuk Terap, Bandar Petalangan, Pelalawan. Kegiatan seismik PT KIP dan PT QGA tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga retak. Aktivitas survey seismik sistem pendeteksian potensi minyak dan gas yang dilakukan oleh PT Karya Inti Petroleum (KIP) dan PT QUEST Geophysikal Asia di wilayah Kabupaten Pelalawan, Senin pagi hingga sore kemarin (14/10/13), menimbulkan sejumlah masalah. Selain mengakibatkan akses lintas timur, tepatnya di desa Lubuk Terap, Kecamatan Bandar Petalangan, macet total hingga memicu antrian panjang kendaraan. Kegiatan seismik juga menyebabkan keretakan di rumah warga.
"Sangat kita sayangkan kegiatan seismik ini membuat perjalanan kami terhambat. Mestinya pihak seismik melaksanakan aktivitas ini janganlah mengganggu kenyaman warga. Terlbih lagi, pada hari ini, adalah hari libur, saat masyarakat pulang ke kampung halaman untuk berhari raya Idul Adha bersama keluarga," keluh Ervan, warga asal Pekanbaru Senin kemarin (14/10/13).
Lebih parah lagi, sejumlah rumah milik warga mengalami retak ketika proses seismik dilakukan. Pasalnya, seismik dilakukan sengan sistem penembakan dengan menggunakan dinamit (power jelly) dengan kedalaman mencapai 30 meter. Saat dinamit diledakkan oleh operatur, menghasilkan dentuman yang keras disertai dengan getaran yang hebat.
"Disinyalir oleh getaran laksana gempa itulah rumah saya mengalami keretakkan cukup parah. Sebelumnya saya menduga entah ada makhluk raksasa yang hendak keluar dari perut bumi ini", ujar, Nazaruddin Arnaz, anggota DPRD Pelalawan yang mengalami keretakan rumahnya di bagian belakang.
Akibatnya, kunsen pintu menjadi turun, menyebakan pintu tidak bisa dibuka tutup lagi. Tidak itu saja, kaca di bagian atas pintu mengalami pecah oleh getaran seismik dinamit yang sangat kuat itu.
Hal yang sama juga menimpa rumah wakil rakyat, Eka Putra. Rumah politisi Golkar itu mengalami sejumlah retak-retak di bagian ruang tamunya. Menurutnya, sebelum seismik, diakui rumahnya juga telah retak, namun akibat getaran yang kuat itu, keretakan semakin bertambah parah.
Disinyalir, seismik dilakukan kurang koordinasi dengan pihak desa setempat. Sehingga menimbulkan keresahan bagi warga yang tidak mengetahui adanya aktivitas yang mengkhawatirkan itu.
Yulianis, Humas PT QUEST Geophysikal Asia, rekanan BP Migas itu, saat dijumpai awak media di lokasi peledakkan, mengungkapkan, bahwa seismik sistem ledakan dilakukan telah sesuai prosedur tetap. Bahkan, jauh-jauh hari telah dilakukan pemberitahuan kepada pihak desa setempat tentang aktivitas seismik yang dilakukan. Menurutnya, aktivitas seismik berupa pengeboran ini sendiri dilakukan sebagai survey untuk mendeteksi keberadaan potensi minyak dan gas yang berada dalam kandungan bumi. Setiap getaran yang dihasilkan akan direkam oleh labor untuk diketahui seberapa besar potensi minyak dan gas itu.
"Untuk seismik di Kabupaten Pelalawan ini terdiri dari dua seismik, yakni seismik 2D dan 3D. Seismik 2D ini perlintasannya sepanjang 210 kilo meter, sedangkan sesimik 3D seluas 50 kilo meter bujur sangkar. Dengan perlintasannya meliputi enam Kecamatan, yakni Bunut, Pangkalan Kuras, Pangkalan Lesung, Bandar Petalangan, Ukui dan Kerumutan", jelasnya.
Untuk seismik pada Senin (14/10) itu, pihaknya, melakukan 200 tembakkan seismik 2D. Diakui, atas ledakan itu sejumlah rumah penduduk alami retak dan tidak sedikit warga yang komplain. "Kita telah lakukan pendataan terhadap rumah warga yang mengalami retak-retak tersebut. Sesuai prosedur keretakannya disebabkan oleh getaran seismik, perusahaan bertanggung jawab penuh dan akan mengganti kerugiannya", jelas Yulianis.(rtc/roc)
Share
Komentar