BENGKALIS, RIAU, - Sejalan kebijakan Pemerintah Pusat dan dalam mewujudkan nawacita, serta visi Kabupaten Bengkalis 2016-2021, yaitu ''Terwujudnya Kabupaten Bengkalis sebagai Model Negeri Maju dan Makmur di Indonesia", maka lokus dan fokus pembangunan di daerah lima tahun ke depan, juga berada pada desa. polanya, menjadi pembangunan di Kabupaten Bengkalis dari desa.

 

Amril mengatakan itu, ketika membuka kegiatan pembinaan dan pelatihan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) se-Kabupaten Bengkalis di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Senin (10/5/2016).

 

Mantan anggota DPRD Bengkalis tiga periode ini juga mengatakan, eksistensi sebuah desa/ kelurahan, tak ubahnya kepingan-kepingan batu bata yang akan menyusun dan menjadi penentu kokohnya bangunan besar yang bernama Kabupaten Bengkalis.

 

Maksudnya, berhasil tidaknya pembangunan di setiap desa/kelurahan dan karena intisari pengertian pembangunan sesungguhnya adalah proses berkesinambungan dari, oleh dan untuk masyarakat, maka peran LKD menjadi bagian tidak terpisahkan dari keberhasilan atau berkualitas tidaknya pembangunan di daerah.

 

"Ada kontribusi LKD di dalamnya. Dengan kata lain, kualitas pembangunan di desa maupun kelurahan turut ditentukan oleh sejauhmana LKD mau dan mampu menjalankan tugasnya secara baik dan benar," tegas Amril.

 

Kepada ketua dan pengurus seluruh LKD di daerah ini, Amril berharap dapat melaksanakan tugas dan menjadikan LKD yang ada di desa/kelurahan, masing-masing benar-benar sebagai wadah partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan pemerintahkan dan kemasyarakatan.

 

"Serta, dan pemberdayaan yang mengarah pada terwujudnya demokratisasi dan transparansi di tingkat masyarakat, serta untuk menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam kegiatan pembangunan," harapnya.

 

Suami Kasmarni juga juga berharap, seluruh masyarakat di setiap desa/kelurahan senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, bahu membahu serta bergerak bersama memajukan dan meningkatkan keberhasilan pembangunan di desa/kelurahan masing-masing.

 

"Kalau pandai jangan menggurui, kalau tajam jangan melukai, dan kalau laju jangan mendahului," pungkas Amril, memberikan tamsil melalui ungkapan bijak. (hms/zar).