RIAUONE.COM, TEMBILAHAN - Untuk mengantisipasi kekurangan stok Sembilan Bahan Pokok (Sembako) menjelang bulan Ramadan dan lebaran tahun 2016, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Indragiri Hilir berinisiatif mengelar pertemuan dengan agen-agen Sembako, BBM, Elpiji/SPBE serta pelaku usaha lainnya yang ada di kota Tembilahan, Kamis (19/5/2016).

 

Pertemuan yang dipimpin langsung Kepala Dinas (Kadis) Perindag, Drs. Eddiwan Shasby, MM ini juga dihadiri Instansi terkait seperti Bagian Perekonomian Setda Inhil, Dinas Perhubungan, Bulog, Pertamina dan Bea Cukai.

 

Melalui pertemuan ini, Eddiwan berharap pihaknya memperoleh data dan informasi terkait ketersediaan Sembako menjelang bulan puasa dan lebaran.

 

Ada 3 point Penting, dikatakan Eddiwan, yang menjadi perhatian khusus terkait masalah yang sering dihadapi menjelang puasa, diantaranya ketersediaan stok Sembako, kestabilan harga serta ketersedian BBM. 

 

"Tingkat kebutuhan Sembako sebelum dan sesudah ramadhan biasanya meningkat, jadi ini yang harus diantisipasi," ujar Eddiwan, mantan Kadis DKPP Inhil ini di aula Disperindag Jalan Veteran Tembilahan, Kamis (19/5/2016).

  

Keterbatasan stok sembako dan tingginya permintaan konsumen, dikatakannya lagi, tentu juga mempengaruhi  harga. Hal ini tidak dapat dipungkiri, beberapa hari ini sejumlah bahan pokok , diakui Eddiwan harganya merangkak naik. Seperti daging ayam dan sapi, gula pasir, telor dan sayur-sayuran.

 

Selain itu, disebutkan Eddiwan, diantara faktor yang bisa saja mempengaruhi meningkatnya harga adalah lambatnya distribusi stok Sembako yang disebabkan kendala transportasi pengangkut Sembako.

 

Berdasarkan data dan surat edaran yang disampaikan pihak Dishub, dengan kondisi jalan yang rusak, mobil pengangkut Sembako yang boleh masuk ke kota hanya bertonase sekitar 8-10 Ton. "Hal ini tentu harus dipahami dan dimaklumi bersama oleh pelaku usaha Sembako agar tidak mengganggu dan merusak jalan dalam kota," imbuhnya.

 

Kondisi seperti ini, menurut pria yang pernah bertugas di Dishub ini juga harus disepakati agar pengusaha dan pihak terkait dapat berkerja sama tanpa melanggar aturan yang ada.

 

Misalnya saja, Eddiwan mencontohkan, angkutan yang melebihi 10 ton melakukan bongkar muat diterminal sebelum masuk ke kota atau dikawal oleh pihak Dishub untuk mengikuti jalur jalan yang diperbolehkan hingga sampai ketujuan bongkar. 

 

"Inilah pentingnya pertemuan ini. Muda-mudahan pertemuan ini membuahkan hasil untuk mengantisipasi kekurangan stok dan kenaikan harga Sembako," harapnya.

 

Dari hasil pertemuan ini, Eddiwan   akan menyampaikan laporan ke Disperindag provinsi terkait kondisi dan masalah yang dihadapi dalam rapat koordinasi yang rencananya digelar Jum,at besok di Pekanbaru.(san).