KUANSING,-  Perencanaan Pembangunan Daerah menjadi bagian terpenting dalam menjalankan Roda Pemerintah Daerah. Sesuai undang undang nomor 25 tahun 2004, tentang  sistim perencanaan pembangunan Nasional,dan Permendagri nomor 54 tahun 2010, tentang tahapan perencanaan pembangunan daerah menggaris bawahi bahwa, proses perencanaan pembangunan diawali dari tingkat desa,kecamatan, dan finalnya di tingkat Kabupaten.

 

Plt Kepala Bappeda Kuansing, melalui Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan  Bappeda Kab. Kuansing Syopinal,SP. Kamis (9/3/2017) kepada awak media riauone di Teluk Kuantan mengatakan seluruh tahapan Musrenbang yg diamanatkan oleh undang-undang undang no.25 tahun 2004, dan Permendagri no. 54 tahun 2010, sudah kita laksanakan dengan baik.

 

Walau dalam suasana keuangan daerah yang sangat minim, akibat dari adanya pengurangan transper dana dari pusat untuk daerah termasuk Kab.Kuansing, yang mengakibatkan adanya alokasi kewajiban daerah untuk menutupi biaya tunda bayar seperti gaji tenaga honorer, dana TPG bagi para guru, sehingga kondisi keuangan daerah pada tahun 2017 sedikit mengalami defisit dan akan menjadi pembelajaran bagi kita selaku unsur perencana di daerah utk Merencanakan Pembangunan di tahun tahun berikutnya.

 

Ditambahkan Syofinal, SP yang juga merupakan sekretaris KONI Kuansing saat ini, Program pembangunan Kuansing  yang kita rencanakan dalam Musrenbang tahun 2017 menitik beratkan pada beberapa sektor seperti bidang Pendidikan, Kesehatan,Infrastruktur,Pertan ian. 

 

Untuk bidang Pendidikan dan Kesehatan kita tetap fokus sebagai Program Prioritas. Sebagai mana yang di targetkan oleh Pemerintah Pusat.

 

Sedangkan untuk bidang infrastruktur kita menitik beratkan pada bidang jalan yang betul betul dibutuhkan masyarakat serta Penyusunan DED rencana kegiatan Fisik. Sedang untuk bidang Pertanian sub sektor tanaman pangan menitik beratkan pada usaha usaha peningkatan produksi pertanian. Di bidang Perkebunan tatap menyediakan bibit terutama kelapa sawit untuk petani. (Ind)