riauone.com, Pekanbaru, Riau -BK3S Riau menggelar Jambore Komunitas Adat Terpencil yang bakal diikuti 135 suku terpencil di Riau. Ketua BK3S Septina Primawati Rusli membantah acara itu untuk sosialisasi dirinya sebagai Caleg. 

Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Riau menggelar Jambore Komunitas Adat Terpencil (KAT) se Provinsi Riau di Gedung Daerah, 20-23 Oktober 2013.

Jambore tersebut bakal diikuti sebanyak 135 peserta dari 6 suku terpencil di 9 kabupaten Riau, seperti Suku Duano (Laut), Bonia, Akit, Talang Mamak, Suku Petalangan, Sakai dan lainnya.

Ketua Umum (Ketum) BK3S Riau, Septina Primawati Rusli menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (18/10/13) sore, membantah jika acara itu dikait-kaitkan dengan pencalonan dirinya sebagai anggota DPRD Riau dari Daerah Pemilihan (Dapil) Indragiri Hilir (Inhil).

"Bukan, ndak ada kaitannya," kata istri Gubernur Riau ini singkat.

Ketua BK3S ini menegaskan, Jambore KAT ini bertujuan untuk memberikan pembinaan pada komunitas adat terpencil yang memang mengalami masalah kesejahteraan, terutama di bidang kesehatan. "Harapan kita dari kegiatan ini, akan dapat membuka wawasan mereka melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan," harapnya.

Kegiatan Jambore itu diisi oleh kegiatan sarasehan sehari, pagelaran seni, pemeran, outbound dan wisata kota mengunjungi mall yang mempunya fasilitas modern seperti lift dan eskalator untuk peserta. Untuk acara wisata kota (city tour) dimulai ke gedung DPRD Riau, Pustaka dan Bandara SSK II, serta Stadium Utama dan Mall.

"Ini juga dapat menambah pengetahuan mereka naik Lift, Escalator dan lebih mengenal dunia luar,"papar Septina lagi.

Sekedar informasi warga KAT yang mengikuti kegiatan tersebut diinapkan di hotel Ratu Mayang Garden. Dan bagi warga umum juga dapat menyaksikan para warga KAT mengenakan baju kebesaran suku mereka masing-masing.

BK3S juga akan menghadirkan para tokoh suku terasing yang berpendidikan dan sudah berhasil menduduki jabatan di Pemerintahan. "Kita juga menghadirkan tokoh KAT yang sudah menjadi Camat, Dosen dan lainnya," tuturnya.(rtc/roc)