• Home
  • Riau Raya
  • BPJS Kesehatan Launching Mobile Screening pada BPJS Kesehatan Mobile
Rabu, 01 Februari 2017 14:25:00

BPJS Kesehatan Launching Mobile Screening pada BPJS Kesehatan Mobile

 
DUMAI, - Rabu (01/02/2017) dikantor BPJS keshetan Jalan SSQ Dumai BPJS Kesehatan Cabang Dumai melaksanakan Skrining Kesehatan Mobile (Mobile Skrining).
 
BPJS Kesehatan Cabang Dumai, Adi Siswadi, dalam acara itu menjelaskan, sebagai upaya pelayanan promotif dan preventif kepada peserta,  Kegiatan ini diseremonialkan secara serentak oleh semua Kantor Cabang BPJS Kesehatan yang ada di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 01 Pebruari 2017.
 
Untuk BPJS Kesehatan Cabang Dumai, seremonial di laksanakan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Dumai yang dibuka oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Dumai, Adi Siswadi, bersama dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Faisal SKM, Direktur RSUD Dumai, dr. Syaiful dan perwakilan badan usaha (PT. Wilmar Grup dan PT ADEI Plantation).
 
Kegiatan Mobile Skrining ini dicanangkan untuk memberikan keluasan dan kemudahan bagi peserta dalam melakukan skrining riwayat kesehatannya untuk mendeteksi dini faktor resiko terjadinya penyakit dimasa mendatang yang meliputi diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner. Mobile Skrining dilakukan dengan cara peserta mengunduh dan meng-install aplikasi BPJS Kesehatan Mobile melalui Playstore, pilih fitur skrining riwayat kesehatan, peserta diminta untuk menjawab 47 pertanyaan, hasil mobile skrining dapat diketahui peserta beresiko rendah/sedang/tinggi diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner, bagi yang terindikasi, akan muncul nomor legalisasi yang akan digunakan oleh peserta untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat peserta terdaftar.
 
Diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner adalah beberapa penyakit kronis yang gejalanya sering diabaikan masyarakat Indonesia. Pada fase awal, umumnya orang tidak merasa terganggu oleh gejala yang ditimbulkan. Kebanyakan masyarakat baru sadar mereka mengidap penyakit tersebut ketika sudah mencapai fase lanjut. Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola risiko penyakit-penyakit kronis tersebut sejak dini, BPJS Kesehatan meluncurkan layanan mobile skrining. 
 
“Skrining Riwayat Kesehatan merupakan penambahan fitur di aplikasi BPJS Kesehatan Mobile. Jika sebelumnya peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual di Kantor Cabang BPJS Kesehatan atau fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, maka sekarang mereka bisa melihat potensi risiko kesehatannya cukup dengan melakukan skrining riwayat kesehatan melalui fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang bisa diakses di handphone,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Dumai, Adi Siswadi.
 
“Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store, kemudian registrasi dengan mengisi data diri, setelah itu log in, pilih menu Skrining Riwayat Kesehatan. Kemudian, peserta akan diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta, dan pola makan peserta, bila semua pertanyaan telah dijawab, peserta akan memperoleh hasil skrining pada saat itu. Jika peserta memiliki risiko rendah, maka mereka akan disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit setiap hari. Namun apabila dari hasil skrining, peserta terdeteksi memiliki potensi sedang atau tinggi penyakit misalnya diabetes melitus, maka mereka akan memperoleh nomor legalisasi atau nomor skrining sekunder dan akan diarahkan untuk mengunjungi FKTP peserta terdaftar untuk tindak lanjut serta melakukan pengecekan gula darah puasa dan gula darah post prandial, apabila di suatu FKTP ditemukan banyak peserta dengan risiko diabetes melitus kategori sedang atau tinggi, maka FKTP tersebut dapat melaksanakan edukasi kesehatan dan membentuk klub risiko tinggi (risti) kepada sejumlah peserta JKN-KIS yang beresiko tadi” lanjut Adi Siswadi.
 
Sepanjang tahun 2016, telah dilakukan skrining riwayat kesehatan kepada peserta JKN-KIS di seluruh Indonesia, hasil untuk penyakit diabetes melitus terdapat 702.944 peserta berisiko rendah, 36.225 peserta berisiko sedang, dan 651 peserta berisiko tinggi. Untuk penyakit hipertensi 632.760 peserta berisiko rendah, 104.967 peserta berisiko sedang, dan 2.093 peserta berisiko tinggi. Adapun ginjal kronik sebanyak 715.682 peserta didiagnosa risiko rendah, 23.307 peserta berisiko sedang, dan 831 peserta berisiko tinggi. Dan terakhir untuk jantung koroner, 680.172 peserta berisiko rendah, 57. 962 peserta berisiko sedang, dan 1.956 peserta berisiko tinggi.
 
“Dengan fitur skrining riwayat kesehatan yang praktis ini, kami berharap peserta JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya. Semakin dini diketahui risiko, semakin cepat upaya pengelolaan risiko, sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun. Efek jangka panjangnya adalah menurunnya pembiayaan keempat penyakit kronis tersebut, sehingga program JKN-KIS dapat terus berjalan dan memberikan manfaat kepada para peserta yang membutuhkan,” tutup Adi Siswadi. (rls).
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified