Minggu, 19 Juli 2020 06:48:00
Bangun Kerjasama Membuka Isolasi untuk Wujudkan Harapan Masyarakat
MERANTI, riuaone.com - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, terus berkomitmen membukan isolasi guna memajukan daerah. Hal itu dibuktikan dengan dirangkulnya berbagai elemen yang ada. Salah satunya perusahaan yang beroperasi di kabupaten termuda di Riau ini.
Tujuannya tidak lain adalah untuk mewujudkan harapan yang didambakan masyarakat dalam mendapatkan akses pembangunan, terutama jalan poros dan penyeberangan antar pulau yang memadai. Bisa memperlancar urusan masyarakat.
"Kita sangat konsen dalam mengupayakan pembukaan isolasi daerah. Dengan harapan terbukanya isolasi, makan Meranti mampu mewujudkan harapan masyarakat yang telah puluhan tahun memimpikan akses dapat terhubung dengan Pulau Sumatera," ungkap Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim, belum lama ini.
Salah satu upaya itu, menggesa terbukanya isolasi daerah adalah dengan membangun jalan base sepanjang 5-6 kilometer dari jalan masyarakat menuju Desa Tanjung Peranap hingga pelabuhan Desa Mengkikip, di Kecamatan Tebingtinggi Barat.
Direncanakan pembangunan jalan ini akan dibantu oleh PT EMP Malacca Strait SA yang beroperasi di wilayah Pulau Padang dan Pulau Tebingtinggi. Bahkan, Wabup juga menggelar rapat koordinasi dengan pihak managemen perusahaan Migas tersebut, serta jajaran pejabat dilingkungan Pemkab Kepulauan Meranti, belum lama ini.
"Jika pembangunan ini terwujud, maka apa yang ditunggu-tunggu masyarakat selama puluhan tahun akan terbuka. Namun, masalahnya untuk membangun dibutuhkan biaya yang cukup besar. Sementara anggaran APBD kita sangat terbatas. Salah satu solusi adalah dengan memanfaatkan dana CSR dari PT EMP Mallacca Strait yang beroperasi selama puluhan tahun diwilayah ini," tuturnya.
Pemkab Kepulauan Meranti berharap kepada perusahaan tersebut dapat memfasilitasi pembangunan ruas jalan. Setidaknya membangun body jalan seluas 10 meter dengan panjang 5-6 kilometer.
Usulan Disambut Baik
Managemen PT Malacca Strait menyambut baik usulan Pemkab Kepulauan Meranti tersebut. Guna memudahkan proses pembahasan di jajarannya, Pemkab diminta untuk memasukan usulan proposal. Karena ini merupakan proyek besar, dengan dana yang cukup besar harus didiskusikan dulu dengan pihak perusahaan.
"Jika memang bertujuan untuk membuka Isolasi Meranti, pada prinsipnya perusahaan bersedia membantu. Namun tentunya perlu didskusikan dengan SKK Migas terlebih dahulu," ujar Arif, salah satu perwakilan PT EMP.
Apalagi menurut Arif, jika pembangunan jalan ini mampu mengkomodir kepentingan masyarakat, pemerintah daerah dan perusahaan. Misalkan pembangunan jalan tersebut satu jalur dengan jaringan pipa minyak perusahaan.
Selanjutnya, agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari pihak perusahaan meminta surat pernyataan dari masyarakat setempat terkait pembebasan lahan. "Karena ini akan mempercepat kami untuk menjalankan kegiatan," imbuhnya.
Wabup sangat mengapresiasi terkait respon baik perusahaan. Terkait dengan permintaan surat penyataan pembebasan lahan dari masyarakat, dikatakan Wabup bahwa hal itu tidak perlu dilakukan karena jalan tersebut memakai body lama yang perlu ditingkatkan dengan pembangunan jalan base.
"Ini merupakan jalan masyarakat yang perlu ditingkatkan, dan sudah ada izin dari warga," jelas Said Hasyim.
Untuk status kawasan, karena ini merupakan jalan masyarakat diyakini tidak akan ada masalah. "Jika hanya menggunakan jalan masyarakat saya rasa tidak akan masalah. Kita tunggu kabar gembira dari pihak perusahaan," ucap Wabup.
Jika pembangunan jalan tersebut selesai, maka masyarakat dapat langsung terhubung ke pulau Sumatera, yakni dari pelabuhan Mengkikip menuju pelabuhan Penyengat, Desa Tanjung Pal, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Sebelum dioperasikan RoRo, masyarakat dapat memanfaatkan transportasi tradisional Kempang. (Adv/uzi)