riauone.com, Bengkalis, Riau - Wakil Ketua Komisi II DPRD Bengkalis Muhammad Tarmizi menyayangkan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkalis mengabaikan masukan dari parlemen. Sehingga, kegiatan yang dilaksanakan cenderung mengarah kepada pemubaziran anggaran.

Tarmizi menyontohkan, terhadap proyek perbaikan jalan hotmix di kawasan Bengkalis Kota yang anggarannya mencapai Rp 30 milyar lebih, dibagi dua mata anggaran yakni melalui swakelola dan tender marka jalan yang mencapai Rp1 miliar dinilai sangat disayangkan.

Menurutnya, ruas jalan yang masih memungkinkan untuk dipakai atau digunakan tidak mesti harus di hotmix, akan tetapi masih saja tetap dilaksanakan. Padahal, masih terdapat sejumlah ruas jalan seperti didaerah Desa Pedikik, Wonosari, Bantan dan sejumlah ruas jalan lain yang kondisinya lebih parah dan dapat menggunakan anggaran puluhan miliar tersebut.

“Nah sekarang terbukti, jika hotmix yang dialokasikan anggarannya itu mubazir, dimana ada marka jalan yang awal 2012 lalu diprogramkan, ternyata kembali akhir tahun 2013 ini dibangun lagi, karena tertimpa oleh hotmix,” kata Muhammad Tarmizi.

“Karena rekanan yang melaksanakan pekerjaan hotmix itu dipercayakan oleh satu rekanan kenapa bisa dan tanpa dilakukan lelang tapi diswakelola, padahal anggarannya cukup besar,” herannya.(rtc/roc)