Minggu, 22 Januari 2017 14:05:00
Begini Cara Petani Inhil Bawa Hasil Perkebunan Kelapa ke Pengepul
Bowo/harianriau.co
RIAUONE.COM, INDRAGIRI HILIR - Parit dangkal, itu yang selalu menjadi keluhan masyarakat Indragiri Hilir yang menggantungkan hidupnya dari hasil perkebunan kepala.
Namun, hal itu tidak menjadi alasan bagi petani di Parit Surau, Desa Pebenaan, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir.
Dengan kondisi parit yang dangkal, petani setempat terpaksa harus memutar otak bagaimana cara untuk membawa hasil perkebunan untuk dijual ke pengepul. Dimana, biasanya petani setempat menghanyutkan kelapa dari hulu ke hilir tanpa dikupas.
Karena parit yang dangkal, biasanya petani setempat terpaksa menghanyutkan kelapa dengan drum plastik yang dibelah dua dan kemudian dihanyutkan. Tapi, beberapa waktu terakhir masyarakat mengubah cara tersebut dengan menggunakan terpal plastik.
"Dulunya pake drum plastik belah dua, baru kemudian di sambung-sambung," ungkap Jamal Udin, seperti dilansir dari harianriau.co, Minggu (22/1/2017).
Dia mengatakan bahwa kelapa yang dibawa menggunakan terpal tersebut kelapa yang sudah di kupas atau biasa masyarakat Indragiri Hilir sebut kepala jambul."Sekali jalan bisa 2 atau 3 ribu biji," ungkapnya.
Pria yang pernah tinggal di desa tersebut juga mengatakan bahwa petani harus mendorong terpal tersebut selama satu sampai dua hari dengan jarak tempuh sekira 5 Km.
Dengan kondisi itu, dia meminta kepada pemerintah untuk membantu menormalisasi parit dan memperhatikan beberapa hal agar tidak mudah dangkal.(wo/san)
Share
Komentar