Minggu, 24 Mei 2015 17:25:00
Belum Dapat Izin Pasokan Dari Wilayah FTZ, Harga Sembako di Meranti Meroket
MERANTI, RIAUONE.COM - Kabupaten Kepulauan Meranti hingga saat ini belum mendapat izin untuk memasok barang kebutuhan atau Sembako dari Tanjungbalai Karimun dan Batam Kepulauan Riau. Akibatnya harga sembako di Kabupaten termuda se Riau itu meroket (harga tinggi,red).
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Kepulauan Meranti, Syamsuar Ramli SE mengakui, pihaknya sejak lama telah menyampaikan usulan ke Kementerian Perdagangan agar Kepulauan Meranti bisa memasok barang kebutuhan dari pelabuhan di Tanjungbalai Karimun maupun Batam yang merupakan sebagai wilayah FTZ ( Free Trade Zone).
"Walaupun sudah berulang kali disampaikan, namun Meranti belum mendapatkan izin itu. Ini di luar wewenang daerah karena berada di tangan menteri. Tapi yang jelas pemerintah daerah pasti akan terus berbuat untuk membantu masyarakat," kata Syamsuar.
Syamsuar juga menjelaskan bahwa pengajuan Disperindagkop-UKM agar Meranti bisa memasok barang kebutuhan dari Kepri bukan tanpa alasan. Memasok barang dari Pekanbaru, kerapkali membuat harga kebutuhan pokok sering naik dan membuat masyarakat mengeluh.
Selain itu, Ia juga mengaku sering mendengar langsung keluhan pedagang, atas tingginya barang kebutuhan yang dijual dan menyebabkan banyak pembeli enggan berbelanja. Kalaupun ada hanya sedikit atau mengurangi apa yang dibeli.
Haji Dodon (50), salah seorang pedagang sembako dan sayur di Kota Selatpanjang mengatakan saat ini sejumlah barang-barang memang mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Alhasil masyarakat sebagai konsumen ikut terkena imbas.
"Hampir semua Sembako (sembilan bahan pokok) di pasar naik. Ini harusnya menjadi perhatian pemerintah karena masyarakat kita di sini rata-rata masih menengah kebawah," ujarnya, Minggu (24/5/2015).
Lelaki yang sudah 30 tahun berdagang di Selatpanjang ini mencontohkan, bawang merah yang biasanya hanya sekitar Rp 20 ribu perkilogram (Kg), sekarang naik menjadi Rp 40 ribu. Cabai merah juga kini naik menjadi Rp45 ribu perkilogramnya.
"Itu baru sebagian. Belum lagi barang lainnya," tutur H Dodon.
Dia menyebutkan untuk jenis sayuran dan beras banyak didatangkan dari daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Sedangkan sembako lainnya didatangkan dari Jawa dan Medan. Menurutnya jika sebagian barang diizinkan masuk dari Tanjungbalai Karimun maupun Batam pasti akan lebih menekan harga karena jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dan waktu relatif singkat.
"Kami minta semua unsur pemerintah, baik Pemda, Bea Cukai, Karantina, Kepolisian dan semua yang terkait bisa duduk bersama mencarikan solusi lalu menyampaikan ke pemerintah pusat. Agar masyarakat bisa lebih terbantu," harapnya. (mas)
Share
Berita Terkait
Ini Yang Sebenar-nya Harga Pertalite, Bukan Rp10 Ribu per Liter
NASIONAL, - Sejumlah badan usaha penyedia Bahan B
Geger di Negeri-ku, Pegawai Komdigi Bekingi Situs Judi Online: Minta Bayaran, Pekerjakan Operator, hingga Sewa Ruko
NASIONAL, - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap sebelas oknum pegawa
Hello Arab? Hamas Kecam Media Arab yang Sebut Yahya Sinwar Teroris, Sang Jurnalis Tutup Akun
DUNIA, JAZIRAH, - Gerakan pembebasan P
Penting Bagi Pekerja Pengguna Laptop, Berikut Cara Membersihkan Cache di Laptop agar Tidak Lemot
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified