Rabu, 22 Februari 2017 10:25:00
Carut Marut Pilkada Kampar, Sejumlah Tokoh Ulama Angkat Bicara
KAMPAR - Pilkada Kampar meskipun tergolong sukses aman dan lancar namun menyisahkan banyak persoalan dimana mana, mulai dengan dugaan kecurangan dengan mobilisasi massa dengan modus menggunakan Surat Keterangan (SUKET) sebagai pengganti KTP sementara bagi warga yang belum memiliki KTP,
Berdasarkan Investigasi tim media riauone.com di perkirakan lebih 8 ribu pemilih menggunakan Suket, dan itu mereka warga asal pekanbaru, yang secara sengaja duduga dimobilisasi ke TPS TPS Yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kampar, seperti Siak Hulu dan Tambang, bahkan anehnya warga yang memilki KTP dan terdaftar sebagai daftar pemilih tetap tidak bisa menggunakan hak suaranya, disebabkab surat suara sudah habis duluan diduga di gunakan pemilih Suket.
Salah satu TPS di Desa Tarai Bangun hal ini disampaikan salah satu tim paslon, yang telah menemui data tersebut, bahkan menurutnya hampir terjadi keributan di TPS tersebut dan terjadi pembiaran, warga protes karna tidak bisa menggunakan hak suaranya.
Disisi lain adalah kecurangan melalui money politik, uang beredar di tengah masyarakat, bahkan ada satu keluarga di bayar sekitaran tiga ratus ribu hingga satu juta perkeluarga.
Disisi lain peredaran paket sembako, yang dibungkus, minyak goreng, gula putih, beras serta uang tunai 150 ribu hingga tiga ratus ribu Rupiah.
Disisi lain adalah DPT Ganda, berdasarkan data riauone.com data pemilih ganda 20 ribu 70 orang angka yang sangat pantastis, angka yang begitu besar ini menyisahkan tanda tanya besar bagi penyelanggara pemilu terkesan pembiaran, disisi lain begitu banyak kecurangan kecurangan di Pilkada Kampar, hanya sekedar catatan tanpa adanya tindak lanjut.
Ulama Angkat Bicara
Pasca Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Kampar Periode 2017-2022 yang di gelar pada tanggal 15 februari kemaren,sejumlah para ulama kampar ikut angkat bicara tentang pemilihan kepala daerah tersebut.
Usman salah Seorang Tokoh Ulama Kampar menyatakan, terjadinya kecurangan yang terjadi di lapangan ,terjadinya suap menyuap dalam hak pilih suara, ada yang tidak mendapat Surat Undangan Pemilih, DPT ganda, bahkan ada yang tidak masuk dalam DPT, tetapi mereka mendapat undangan , diduga undangan itu palsu
Tokoh ulama Kampar ini dengan tegas menyampaikan pemimpin yang suap menyuap itu harus di bumi hanguskan, Hukum nya sudah jelas Haram dan Sudah tentu dilaknat oleh Allah Swt.
Dan ada juga pemilih yang tidak mendapat surat undangan Memilih, Orang yang jauh merantau mendapat undangan, tapi orang yang berada di kampung bertahun tahun malah tidak mendapat undangan,tidak masuk DPT ada lagi yang harus menggunakan Surat Keterangan KTP yang kegunaannya di pertanyakan apa tepat sasaran, tepat tidak penggunaannya.
Satu persatu kecurangan mulai tercium di lapangan sebelum hari pencoblosan,dan bahkan setelah pencoblosan juga terdapat kecurangan,kalau terjadi kecurangan harus di tindak lanjuti,kalau perlu pilkada ulang.
Tentang PSU itu tentu sudah ada Undang-undang nya dan kita hanya peran pengikut dan siap mendukung untuk melahirkan pemimpin yang bersih jauh dari kecurangan. (mzi)
Share
Komentar