• Home
  • Riau Raya
  • Covid 19 Melanda Dunia, PLTU Koto Ringin Makin Menjadi Besi Tua
Jumat, 17 Juli 2020 23:14:00

Covid 19 Melanda Dunia, PLTU Koto Ringin Makin Menjadi Besi Tua

RIAUONE.COM,SIAK- Hingga Covid 19 melanda 200 negara lebih, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dibangun tahun 2007 di atas lahan 65 hektar di Kampung Koto Ringin, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau, kondisinya kini memprihatinkan karena mangkrak, bahkan makin menjadi besi besi tua yang mempunyai nilai jual tak stabil.

Pantauan di lapangan, kondisi gedung PLTU yang menyedot APBD Siak tahun 2007-2008 hingga lebih dari Rp91 miliar tampak tak terawat dan dikelilingi semak belukar.

Besi dan atap gedung sudah banyak yang hilang. Sebagian jatuh ke tanah. Tak ditemukan lagi jalan masuk menuju gedung, karena sudah ditumbuhi ilalang dan semak berduri.

Parahnya, 65 hektar lahan warga yang sudah diganti rugi pemerintah daerah, kini sudah ditanami pohon coklat (cacau). Padahal, lahan itu aset masyarakat Siak yang harus dijaga pemerintah daerah.

Data yang diperoleh Gatra.com, tahun anggaran 2007-2008, Pemkab Siak membangun PLTU berbasis batubara dengan kapasitas 2 x 3 Mega Watt (MW). Proyek ini dikerjakan PT Modaco Enersys dengan anggaran Rp91.673.299.261. Lama pengerjaan 18 bulan dan Konsultan Pengawas PT Lapi Geneshatama Consulting.

"Sudah sepuluh tahun lebih dibiarkan saja. Dulunya dibangun PLTU, tapi tak pernah beroperasi. Padahal, ratusan miliar uang masyarakat Siak dari APBD sudah habis untuk membangun. Tapi, kondisi sekarang beginilah. Cuma onggokan besi tua saja," kata Adi, salah seorang warga kepada  awak media, Jumat (17/7).

Kepala Inspektorat Siak Faly Wurendarasto saat dihubungi mengaku tidak mengetahui dengan rinci proses pembangunan PLTU Koto Ringin. Sebab, dirinya mulai menjabat Kepala Inspektorat tahun 2011, sementara pembangunan PLTU tahun 2007 dan 2008.

 "Itu waktu Pak Arwin jadi Bupati. Kalau tak salah pembangunannya 2 tahun, 2007 dan 2008. Kalau total anggarannya saya tak tahu. Tapi, di tahun 2009 proyek itu diserahkan ke PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER), BUMD Pemprov Riau. Sudah jadi aset Pemprov Riau sekarang. Itu yang saya tahu," kata Faly. 

Laporan : Masroni


Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified