Selasa, 07 Februari 2017 12:01:00
DPD PDI Perjuangan Riau Silahturahmi ke PWNU Riau
Pekanbaru - Kordias Pasaribu SH MSi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia (DPD PDI) Perjuangan sekitar jam 11.30 Wib memimpin langsung jajaran pengurus melakukan silahturahmi ke Sekretariat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau di Jalan KH Ahmad Dahlan Pekanbaru. Kedatangan jajaran pengurus partai nasionalis ini langsung diterima oleh seluruh pengurus PWNU Riau di sekretariatnya di Jalan Ahmad Dahlan Pekanbaru.
Pada kesempatan tersebut, Kordias Pasaribu SH MSi menegaskan silahturahmi ini untuk menguatkan hubungan baik sudah terjalin baik dari dulu antara PDI Perjuangan dengan NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. Dan disebutkan Kordias, bahwa sejarah PDI Perjuangan perjalanan sejarah politiknya tidak bisa dipisahkan dari sejarah Kyai dan Ulama NU semasa almarhum Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur dahulu.
Hal ini kata Kordias dapat dilihat saat mengenang sejarah semasa era reformasi di tahun 1998. Selain itu tambah Kordias juga eranya kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dikatakannya dapat dilihat dari seorang Soekarno yang selalu berada di tengah-tengah Kyai dan Ulama dari NU dalam menyelesaikan dan memerdekakan Indonesia. "Sejarah ini kita ketahui dari perjalanan politiknya Soekarno Presiden pertama RI, dimana Bung Karno selalu menempatkan Kyai dan Ulama NU sebagai rujukan dalam menyelesaikan persoalaan bangsa ini" ungkap Kordias saat memberikan sambutannya di hadapan pengurus PWNU Riau Senin (6/2/2017). Rujukan sejarah ini, kata Kordias lagi erat kaitannya dengan semangat cita-cita PDIP Perjuangan sebagai partai yang menganut paham kebangsaan dan setia menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
"Dan Bung Karno juga sebagai bapak bangsa juga memberikan contoh kepada rakyat betapa pedulinya ia dengan umat Islam ini" ujarnya. Saat kunjungannya ke Uni Soviet yang berpaham komunis ketika itu dipaparkan Kordias, Soekarno bertemu Nikita Khrushchev, sang pemimpin negera itu. Saat Khrushchev bertanya bagaimana kesan Soekarno mengenai Leningrad sebuah kota di negara tersebut. Namun sang Presiden malah membahas kondisi Masjid Biru yang ia kunjungi. “Soekarno meminta masjid ini dikembalikan sesuai fungsinya.
Hanya sepuluh hari setelah kunjungan Presiden Soekarno, bangunan ini kembali menjadi masjid,” papar Kordias yang akrab disapa Dias ini. "Begitulah bentuk keberpihakan Bung Karno dan kecintaannya kepada Islam, hingga Bung Karno dan Islam itu tidak bisa dipisahkan karena sejarah sudah membuktikannya" ujar Dias. Sementara itu pengurus PWNU Riau menyatakan menyambut baik kunjungan keluarga besar PDI Perjuangan Riau ini ke sekretariat mereka.
Bahkan dikatakan oleh Profesor Sugianto salah satu pengurus PWNU Riau kunjungan silahturahmi yang dilakukan PDI Perjuangan ini adalah kali pertama di Bumi Lancang Kuning. "Ini seperti takdir Allah Swt, bertemu keluarga Besar PDIP Riau yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Dan hari ini pertemuan itu bisa terwujud atas kehendak Allah.
"Dan saya kira ini pertemuan ini tidak cukup hanya satu kali saja, untuk terus menjalin ukhuwah, jika perlu dilakukan setiap waktu bisa seminggu sekali, atau sebulan sekali. karena silahturahmi ini merupakan media menyelesaikan masalah yang ada" ujar Prof Sugianto lagi.
Apalagi kata Sugianto, kader PDI Perjuangan juga ada pengurus NU, artinya sebutnya lagi hubungan partai berlambang Banteng ini bukanlah hal yang baru. Selain sebagai ajang silahturahmi tambah Sugianto, juga kalangan politisi di PDI Perjuangan yang duduk di legsilatif dapat menyerap aspirasi selaku anggota DPRD di Provinsi maupun di Kabupaten Kota di Riau. Menanggapi isu-isu pihak-pihak yang menggunakan agama untuk mengacau keutuhan NKRI, ditegaskan Prof Sugianto, bahwa NU sebagai organisasi Islam terbesar akan selalu berada di garda terdepan untuk membela keutuhan bangsa ini. "Komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI. Jika ada pihak yang coba menganggu keutuhan NKRI, maka NU adalah garda terdepan"tegasnya.
Akhir dari silahturahmi tersebut, di-isi dengan pemberian plakat cindera mata dari PDI Perjuangan yang diserahkan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Kordias Pasaribu SH MSi kepada pengurus PWNU. (4bu/ggr)