ROHIL, RIAU, - Bagi Jamaah Calon Haji (JCH) yang baru mendaftar harus rela menunggu selama 10 tahun yang akan datang untuk dapat berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah, itupun bila mendaftar dari sekarang. Namun demikian Menteri Agama RI  saat ini sedang berada di Arab Saudi guna mengusahakan penambahan kuota agar jumlah JCH Indonesia bisa bertambah atau hanya berdasarkan kuota yang ada.

 

Demikian dikatakan Kepala Kementerian Agama Rokan Hilir (Rohil) H Agustiar SAg saat ditemui di  Bagansiapiapi, Senin ( 14/3). Menurutnya, lamanya menuggu disebabkan banyaknya peminat yang mendaftar untuk melakukan ibadah haji ke tanah suci Mekkah sehingga setiap tahun daftar jumlah tunggu JCH terus bertambah hingga daftar tunggu menjadi panjang.

 

"Ditambah lagi masih ada pemberlakuan pengurangan dua puluh persen,namun untuk yang bisa sesuai dengan data Siskohat Haji untuk JCH Rohil berjumlah 177 orang, cadangan delapan orang. Kalau terpenuhi yang 177 orang, berarti cadangan yang delapan orang tidak jadi masuk kuota," jelas H Agustiar.

 

Menurut H Agustiar kuota yang masuk jemaah haji untuk Riau 4.008 orang, sementara untuk Rohil hanya bisa terjaring 177 orang. Lebih jauh dijelaskan, bagi jamaah cadangan yang 8 orang tersebut, bila dilakukan pelunasan pertama pada Juni mendatang,  dari 177 orang yang melunasi hanya 161 orang, itu artinya tidak terpenuhi kuota maka masuklah orang cadangan ini," katanya.

 

Sementara hingga sejauh ini Kemenag Rohil belum mengetahui besarnya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun ini, sebab menurut H Agustiar,  yang menentukan itu Peraturan Presiden.

 

Untuk pemberangkatan ibadah haji untuk gelombang I tanggal 8 Agustus 2016 mendatang, Kemenag Rohil sampai saat ini sudah memasuki tahapan persiapan seperti memperoses dokumen seperti paspor.

 

"Saya telah membagi tugas kepada pegawai kita,sepertinya harus dilakukan jemput bola dalam hal ini, sekaligus mensosialisasi tentang pembuatan paspor ini. Kita telah punya Perdim untuk ditanda tangani oleh calon JCH. 

 

Sementara biaya paspor, sebutnya, sejauh ini masih ditanggung oleh pemerintah, namun bagi yang bersedia kita mohon tanggulangi dulu nanti uang pembuatannya paspor akan diganti kembali sebesar 360 ribu per jamaah bagi yang belum punya paspor, terbit paspornya terhitung 1 Januari 2016," pungkasnya. (adv/hms/pnc).