- Home
- Riau Raya
- Dana Tunjangan Sertifikasi Guru Macet, Sekda : Dana sudah di Transfer Pusat, tapi kurang
Kamis, 04 Januari 2018 07:01:00
Dana Tunjangan Sertifikasi Guru Macet, Sekda : Dana sudah di Transfer Pusat, tapi kurang
KUANSING,- Dana tunjangan profesi guru atau dana sertifikasi guru untuk bulan Desember 2017 di Kuansing Macet.
Anggota DPRD Kuansing Rustam Efendi,S.sos. dihadapan awak media Rabu (3/1/2018) di Teluk Kuantan mengomentari, kemacetan dana tunjangan sertifikasi tersebut tidak semestinya terjadi, pasalnya dana tunjangan sertifikasi guru itu di transper lansung oleh Pemerintah Pusat dan tidak bisa di gunakan untuk pembiayaan yang lain, hanya numpang lewat saja.
Atas kejadian ini Rustam Efendi,S.Sos yang akrab di panggil Fendi menduga ini ada masalah dengan dana tunjangan profesi ini, " kalau tidak ada masalah kenapa belum juga dibayarkan. Lalu ketika di tanya apa masalah nya Fendi menyarankan agar tanyakan lansung ke Sekda atau kepala BPKAD mereka yang tau persis tentang itu," katanya.
Selanjutnya plt Sekda Kuansing Muharlius, SE MM ketika ditemui di ruang kerjanya Rabu (3/1/2018) mengakui anggaran tunjangan sertifikasi guru sudah di transfer oleh Pemerintah Pusat, namun belum bisa salurkan karena ada masalah selisih jumlah penerima dengan jumlah dana yang di kirim oleh pemerintah pusat.
" Ya kita belum bisa salurkan dana tersebut karena jumlah dana yang ditransfer pusat ada selisih dengan jumlah guru penerima atau kurang, " penerima katakanlah berjumlah 12 orang guru, sedangkan jumlah dana yang di transfer pusat cukup untuk membayar 10 orang guru kira kira seperti itu," sebut Muharlius.
Namun Muharlius memastikan dana tersebut ada di rekening Pemerintah Daerah, tidak ada digunakan untuk pembiayaan yang lain jelas Muharlius.
" Kita akan bayarkan apabila dana tersebut sudah cukup sesuai dengan jumlah guru penerima, kapan waktu pembayarannya, kita sedang membahas hal itu, kita tidak ingin terjadi ribut di kalangan guru, jika kita bayarkan tentu beberapa orang guru ada yang belum bisa dibayarkan, " ini yang kita hindari pungkas Muharlius. (Ijk)
Share
Berita Terkait
Komentar