Selasa, 08 November 2016 01:16:00

Dedi Suheri Klarifikasi Pemberitaan media

Kampar-Inilah Klarifikasi Dedi Suheri Pemberitaan Sebuah Media Apalagi pemberitaan itu menyebut salah satu pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kampar yang didukung oleh partai politik PDI Perjuangan Kabupaten Kampar, Drs. H. Zulher MS-Dasril Affandi SH MH. Dedi Suheri, saat dihubungi pada Senin (7/11) menerangkan ihwal terjadinya komentar di salah satu akun media sosial tersebut merupakan buntut dari pihak tertentu yang diduga memboncengi kegiatan aksi damai yang dilakukan pada tanggal 4 November 2016 yang lalu, dimana oknum-oknum tertentu tersebut mengarahkan aksi damai tersebut ke arah politik. Salah satu target yang mereka galang adalah meminta mundur Jokowi selaku Presiden RI. "Kita sangat menghormati aksi damai tersebut, namun yang kita sayangkan adalah ada oknum tertentu yang memanfaatkan aksi tersebut demi kepentingan kelompoknya. Pak Jokowi selaku Presiden Indonesia adalah juga kader PDI Perjuangan. Selaku sesama kader tentu dong saya bela beliau dengan cara saya"jelasnya. Dia juga menyesalkan, komentar dia pada status salah satu akun media sosial tersebut diarahkan dan dikaitkan dengan dirinya selaku ketua tim sukses pasangan Zulher-Dasril Affandi. Dia menjelaskan, konteks komentar tersebut adalah dia selaku kader PDI Perjuangan yang meng-counter issue yang meminta Pak Jokowi segera mundur. Jadi tak ada hubungannya dengan dia selaku Ketua Timses Pak Zulher dan Dasril Affandi. "Jauh itu.. Jika saya berbicara atas nama tim, tentu saya akan berkoordinasi dengan tim lainnya yang terdiri Kader Partai PAN dan Relawan bahkan berkonsultasi dengan calon yang kami usung. Ini tidak ada. Tak mungkin lah saya bertindak gegabah.”ujarnya. Namun itu, dia mohon maaf jika ada pihak yang merasa tersudutkan dengan komentar dia tersebut. Tidak bermaksud untuk menyinggung bahkan mengkritik berbagai pihak terutama umat islam yang melakukan aksi damai tersebut. “Saya muslim, secara sosial keagamaan tak mungkin saya akan menyakiti hati saudara saya. Namun itu, jika ada yang merasa sensitif dan tersinggung dengan komentar tersebut saya mohon maaf. Sekali lagi, konteks komentar status tersebut adalah menyinggung oknum politisi, bukan yang lain apalagi umat muslim. Jelaskan?”tutupnya. Diapun legowo dan berbesar hati ketika namanya jadi buah bibir di tengah masyarakat karena menurutnya itu adalah resiko yang harus dia hadapi selaku politisi.( rls)
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified