PEKANBARU - Realisasi APBD 2016 di Dinas Pertambangan dan Sumber Daya Energi (Distamben) Provinsi Riau masuk 10 realisasi terendah hasil evaluasi triwulan empat tahun 2016. Dimana saat evaluasi realisasi fisik kegiatan Distamben Riau diatas 50 persen, dan keuangan baru 26 persen.

 

Alhasil, Distamben masuk urutan terendah kedua setelah Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau, yang realisasi fisiknya 70 persen dan keuangan 10 persen. Kondisi itu pun dibenarkan Kepala Distamben Provinsi Riau, Syahrial Abdi, Selasa (2/11/16) di Kantor Gubernur Riau.

 

Dia mengatakan rendahnya realisasi anggaran di Distamben dikarenakan kontrak kegiatan baru akan berakhir akhir November 2016.

 

"Progres realisasi fisik kita sudah diatas 50 persen, tapi dikarenakan kontrak dengan kontraktor kegiatan pada akhir November, dan paling lama pertengah Desember, maka kegiatan baru bisa dibayarkan," kata dia. 

 

Persoalan lain rendahnya serapan keuangan Distamben, sebut Syahrial Abdi, lantaran kontraktor yang mengerjakan proyek di Distamben tidak ada yang mengambil uang muka kegiatan. 

 

"Tapi kita optimis akhir tahun realisasi kegiatan dan keuangan kita bisa mencapai diatas 90 persen. Kita juga sudah minta kepada kontraktor agar mempercepat pengerjaan proyek, kalau bisa dipercepat maka uang pengerjaan akan segera dibayarkan," tandasnya. (mcr/roc).