• Home
  • Riau Raya
  • Ditengah Bencana Non Alam Covid 19, Anggota Dewan Siak Namanya Dicatut Partai Golkar Riau Jadi Cawabup, PAN Siak Sebut Diadu Domba dengan Alfedri
Kamis, 14 Mei 2020 21:53:00

Ditengah Bencana Non Alam Covid 19, Anggota Dewan Siak Namanya Dicatut Partai Golkar Riau Jadi Cawabup, PAN Siak Sebut Diadu Domba dengan Alfedri

RIAUONE.COM-SIAK- Di tengah kondisi bencana Non alam Covid 19, Anggota Dewan Siak 2019-2024 Sujarwo terkejut namanya dicatut DPD Partai Golkar Riau untuk diusulkan maju menjadi calon wakil bupati pada Pilkada Siak 2020.

Pencatutan nama itu tertuang dalam surat lampiran DPD Partai Golkar Provinsi Riau nomor B - 001 / DPD / Golkar - R / IV tanggal 13 April 2020 tentang penjaringan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang ditandatangani Syamsuar sebagai ketua dan Indra Gunawan Eet sebagai sekretaris.

"Saya terkejut mendapat informasi itu. Foto lampiran surat Itu saya dapatkan tidak langsung dari pengurus Golkar, justru dari anggota fraksi PAN. Saya tentu berpikir apakah itu Sujarwo saya. Memang saya terkejut," kata Sujarwo pada awak media (14/5/2020).

Sujarwo menganggap, dengan kemunculan surat DPD Golkar yang mencatut namanya tersebut sebagai upaya pecah belah PAN di Siak.

Sebab, PAN menjagokan Alfedri untuk maju sebagai calon Bupati Siak pada Pilkada 2020 ini.

Alfedri merupakan petahana serta Ketua DPD PAN Siak, sedangkan Sujarwo merupakan pengurus DPD PAN Siak dan ketua Komisi II DPRD Siak.

Pada Pileg 2019 lalu, Sujarwo meraih suara terbanyak dari 7 anggota DPRD Siak dari partai berlambang matahari terbit itu.

"Saya tahu surat itu baru semalam, Selasa setelah magrib. Saya langsung koordinasi dan klatifikasi kepada ketua PAN Siak yaitu Pak Alfedri, saya sampaikan rujutannya ceritanya," kata Sujarwo.

Ia menguraikan, sebelum lampiran surat itu beredar, ada orang dari partai Golkar menghubunginya melalui sambungan seluler.

Orang itu meminta nama Sujarwo dimasukkan ke dalam survey politik di partai Golkar untuk Pilkada Siak.

"Itu yang menghubungi Pak Haji Makmur, saya menganggap dia orang Golkar. Saya sampaikan saya ketemu Pak Alfedri dulu sebagai ketua PAN. Tapi kok tak lama keluar nama saya itu, itu saya heran," kata Sujarwo.

Ia mengakui tidak pernah ada permintaan persetujuan pihak Golkar kepadanya untuk dimasukkan sebagai calon wakil bupati pada Pilkada Siak 2020.

Sementara surat itu disebut-sebut rekomendasi DPD Golkar Riau ke DPP Golkar.

Menariknya lagi, Sujarwo satu-satunya calon wakil bupati usulan Golkar.

"Pada Pilkada 2020 ini saya sudah sampaikan dari awal, bahwa saya tidak akan maju. Munculnya surat Golkar itu ya merugikan PAN, memecah belah PAN di Siak. Namun saya membuat surat pernyataan bahwa saya tidak akan maju Pilkada. Saya komitmen berjuang secara penuh dengan calon yang diusung PAN, jika saya diberi amanah untuk ikut berjuang," kata Sujarwo.

Selain itu, Sujarwo juga mempertanyakan surat Golkar itu asli atau tidak.

Sebab, ia tidak pernah menerima surat itu secara resmi dari pihak Golkar.

"Saya tidak pernah melakukan pertemuan dengan pihak Golkar baik di kabupaten maupun provinsi untuk membicarakan Pilkada Siak. Saya sudah ambil sikap untuk tetap setia bersama PAN," kata dia.

Ia juga mengakui ada beberapa orang memberikan tawaran untuk maju di Pilkada.

Seperti Sayed Abubakar Assegaf yang langsung datang ke rumahnya.

Kemudian Ketua Partai Demokrat Siak Syamsurizal (Budi) yang meminta Sujarwo maju dari Demokrat.

Kemudian ada komunikasi Said Arif Fadillah, yang saat ini masih menjabat Kepala Dinas Perhubungan Siak yang juga berencana maju sebagai bupati Siak.

"Terakhir itu Pak Haji Makmur yang meminta nama saya masuk survey di Golkar," kata dia.

Wira Gunawan, SH Sekretaris Tim Pilkada PAN Kabupaten Siak mengatakan, Sujarwo sudah memberikan klarifikasi terkait pengajuan Golkar yang memuat nama Sujarwo.

Setelah diminta klarifikasi, Sujarwo sudah membuat pernyataan untuk tidak maju dari partai manapun dalam Pilkada 2020.

Tidak hanya itu, Sujarwo secara terbuka sudah menyatakan akan mendukung penuh calon yang diusung partai pada Pilkada Siak 2020 ini.

"Mas Jarwo sudah bertemu dengan kami dan ketua DPD PAN, Pak Alfedri. Setakat ini semua sudah clear, namun kita belum putuskan langkah apa yang akan kita ambil. Nanti DPD yang memutuskan itu, apakah ke ranah hukum atau tidak," kata dia.

Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Siak H Azmi sendiri membenarkan keabsahan surat DPD Partai Golkar Provinsi Riau nomor B - 001 / DPD / Golkar - R / IV tanggal 13 April 2020 tersebut. Ia juga menyebutkan, surat-surat tersebut berisi nama-nama calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusung oleh Partai Golkar Riau pada Pilkada Serentak di Riau.

Di dalam surat itu, terdapat 5 nama calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusung Partai Golkar di Kabupaten Siak.

Mereka adalah Politis Golkar Indra Gunawan SE (Calon Bupati), Said Arif Fadilah (Kadis Perhubungan Siak) sebagai Calon Bupati , Sujarwo (pengurus PAN) sebagai Calon Wakil Bupati, Tengku Said Hamzah (Sekda Siak) Calon Bupati dan Wan Muhammad Yunus (ASN) sebagai calon Bupati Siak.

Azmi menyebutkan, nama Sujarwo dimasukan sebagai tambahan kandidat, sebab DPP akan menilai berdasarkan survey politik nantinya.

"Saya berjumpa Sekretaris DPD I Golkar Riau, Bang Indra Gunawan Eet, saya bertanya langsung dan jawabannya seperti itu. Nama-nama itu sebagai tambahan calon-calon yang diusulkan Golkar. Biarkan nanti DPP yang menilai," kata Azmi.

Terkait hebohnya tudingan pencatutan nama Sujarwo di Siak tidak terlalu ditanggapi Azmi.

Ia meminta kewenangan ada pada DPD I Golkar Provinsi Riau.

"Saya tentu berpedoman kepada partai saya, dan saya mematuhi ketua Pak Syamsuar. Jadi terkait hal itu biarlah kita tunggu saja informasi dari provinsi," kata dia.

Laporan : Masroni

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified