TELUK KUANTAN- Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mengusulkan lahan seluas 76.722,55 hektar untuk masuk kedalam Holding Zone atau kawasan hutan yang diusulkan perubahan fungsi dan peruntukannya pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau.

 

Usulan ini disampaikan Bupati Kuansing saat mengikuti rapat bersama panitia khusus (Pansus) RTRW di DPRD Provinsi Riau, Senin (10/7/2017) di Pekanbaru.Rapat pansus RTRW Provinsi Riau ini dipimpin langsung oleh ketua Pansus, Suhardiman Amby dan dihadiri sejumlah anggota pansus dari DPRD Riau. 

 

Sementara dari Pemkab Kuansing dihadiri langsung oleh Bupati Mursini yang didamping sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Kuansing.Menurut Suhardiman Amby, rapat ini bertujuan untuk mensepakati wilayah-wilayah mana saja yang berada di Kabupaten Kuansing untuk diusulkan masuk ke dalam kawasan Holding zone RTRW Riau 2016-2035. 

 

Hasil kesepakatan ini nanti kata Suhardiman, akan dibahas di dalam rapat pleno paripurna pansus.Sementara BUpati Mursini pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa terkait hal ini Pemkab Kuansing telah membentuk tim RTRW yang bertugas untuk turun ke lapangan guna menentukan wilayah mana saja yang harus dimasukkan ke dalam holding zone tersebut.

 

Menanggapi hal itu, Suhardiman Ambi kembali menyampaikan bahwa seluruh wilayah yang selama ini masuk di dalam kawasan hutan lindung seperti fasilitas umum, jalan masyarakat, perumahan penduduk, kawasan agropolitan dan sebagainya harus dikeluarkan dari kawasan hutan lindung dan masuk ke kawasan holding zone. 

 

Selain itu katanya, kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Hutan Produksi Konservasi dan hutan produksi seluruhnya harus di keluarkan dari kawasan hutan lindung dan dimasukkan ke dalam holding zone RTRW ini.Terkait hal ini, Pemkab Kuansing mengusulkan total luas lahan yang dimasukaan ke dalam holding zone RTRW ini seluas 76.722,55 Hektar.(mcr).