Jumat, 17 Oktober 2014 19:31:00

Dua Desa Di Kampar Masuk Program Destana 2014

H Syawir
riauonecom, Kampar, roc, - Dua desa di Kabupaten Kampar yaitu Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu dan Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang mendapat program Desa Tangguh Bencana 2014 ( Destana 2014) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Pusat dan di koordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kampar. H. Syawir Kabid BPBD Kampar menjelaskan terpilihnya Desa tersebut di sebabak dua desa ini rentan bencana kebakaran lahan dan banjir di buluh cina.
 
Lebih lanjut Syawir mengatakan, Program ini bertujuan Pembentukan ini dilakukan untuk mengurangi ancaman bencana dan kerentanan masyarakat serta meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh masyarakat sebagai pelaku utama.
 
Menurutnya, masyarakat dapat terlibat aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, merencanakan, memantau, mengevaluasi dan mengurangi risiko bencana yang ada di wilayahnya, terutama dengan memanfaatkan sumber daya manusia, alam, budaya dan ekonomi, lokal demi menjamin keberlanjutan.
 
Pendekatan satu sektor saja belum bisa membangun ketangguhan desa secara memadai. Dengan demikian masih dibutuhkan banyak fasilitator pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, mengarahkan penyusunan dan pencapaian indikator-indikator desa tangguh, ujarnya.
 
Dia menjelaskan, kehadiran fasilitator merupakan salah satu faktor kunci dalam memfasilitasi dan mendampingi masyarakat untuk belajar mengenali pokok-pokok kebijakan maupun prosedur kerja program pemberdayaan masyarakat.
 
Fasilitator dapat membantu warga desa mengenali masalah kebencanaan dan pemecahannya yang dihadapi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Mereka juga dapat menjadi jembatan yang menghubungkan aparatur pemerintah dengan masyarakat desa, jelasnya.
 
Pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, setidaknya ada 20 indikator untuk menggambarkan ketangguhan desa yang dikelompokkan dalam enam aspek yakni legislasi, perencanaan, kelembagaan, pendanaan, peningkatan kapasitas serta pelaksanaan penanggulangan bencana.
 
pelaksanaan program ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu integrasi, sinergitas dan sinkronisasi penguatan dan pengembangan dari program-program pemberdayaan di desa/kelurahan yang sudah dilaksanakan oleh kementerian/lembaga, organisasi internasional, dan organisasi nasional, terangnya.
 
Lokasi kegiatan ini mencakup 28 provinsi, 34 kabupaten/kota dan 68 desa yang tersebar di seluruh Indonesia. Para fasilitator desa tangguh akan ditempatkan di masing-masing desa sebanyak dua orang yang akan mendampingi dan memfasilitasi masyarakat selama enam bulan, dimulai Juli sampai Desember 2014.
 
Terjalinnya ikatan emosional antara fasilitator desa dengan masyarakat pasca proses pendampingan akan menanamkan semangat bahwa bencana adalah urusan bersama, pungkasnya. (abu)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified