Minggu, 10 November 2013 08:56:00
Eh, Polisi Lalulintas Rohul Tahan Ambulance yang sedang Angkut Korban Lakalantas
riauone.com, Rokan Hulu, Riau - Empat korban Lakalantas sempat menunggu tanpa kepastian di dalam ambulance. Polres Rohul baru mempersilahkan mereka berangkat setelah keluarga korban menjamin.
Satu unit mobil ambulance menjadi tontotan warga Pasirpangaraian, Sabtu (9/11/13). Mobil angkutan darurat tersebut mengangkut empat korban kecelakaan lalu-lintas atau Lakalantas. Salah seorang di antaranya luka parah. Patah kakinya dan harus diinfus. Mereka hendak berangkat berobat ke kampung halamannya, Paya Kumbuh, Sumatera Barat.
Namun Satuan Lalulintas Polres Rokan Hulu menahannya. Meminta Nasril Effendi (45) supir mobil Suzuki Carry BA 8059 CN yang bertabrakan dengan mobil Toyota Avanza diperiksa terlebih dahulu. Sempat terjadi tarik-ulur antara para korban dengan polisi. Tiga korban Lakalantas lainnya adalah Endi (30), Gusman (52), dan Imar (50). Mereka merupakan pedagang sayur-mayur asal Sumbar yang hendak berdagang di di Pasirpangaraiyan.
Namun naas, Sabtu pagi tadi sekitar pukul 08.30 WIB, mobil Carry hitam yang biasa mereka gunakan untuk mengangkut sayuran dari Payakumbuh mengalami kecelakaan Lalulintas dan keempatnya mengalami luka-luka. Bahkan, seorang diantaranya bernama Endi mengalami patah kaki kirinya.
Usai menjalani pertolongan di RSUD Pasirpangaraian, empat korban ini berencana pulang ke kampungnya di Payakumbuh, namun di depan Mapolres Rohul, pihak Satuan Lantas menghentikan Ambulance rumah sakit yang ditumpangi para korban.
Seorang polisi mengakui mereka menghentikan Ambulance karena sang sopir Carry mau diperiksa, namun karena keluarga korban menolak, terjadi tarik ulur. Sekitar setengah jam, Endi yang mengalami patah kaki terus meringis menahan sakit. Dia menjadi tontonan warga Pasirpangaraian termasuk anak-anak.
Ada kejanggalan di ruangannya tadi, seorang keluarga korban berinisial UD yang tinggal di Ujungbatu, terlihat oleh wartawan menyelipkan uang pecahan ratusan ribu dan cukup tebal ke kantong celana seorang personil polisi di ruang Satlantas Polres Rohul. Diduga, uang tersebut sebagai jaminan bahwa sopir Carry yang kabarnya pelaku utama penyebab kecelakaan akan datang lagi ke Mapolres Rohul untuk menjalani pemeriksaan.
Soal pemberian uang itu dibenarkan oleh UD saat mencari materai di luar Mapolres Rohul. Namun, kepada wartawan, UD mengaku uang yang diberikan kepada personil Satlantas itu bukan terkait kejadian, melainkan uang untuk membeli pompa bensin mobil.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Rohul AKP Rustam ketika dikonfirmasi terkait pemberian uang dari keluarga korban Lakalantas membantah menerimanya. Namun ia berjanji akan memanggil anak buahnya yang dikabarkan menerima uang dari UD untuk ditanya.
"Nanti akan saya tanya anak buas saya, apa benar dia terima uang dari keluarga korban," janjinya.
Kronologis Kekecelakaan
Sementara, di lain tempat, Kapolres Rohul AKPB H Onny Trimurti Nugroho, melalui Kapolsek Rambahsamo Iptu Dasril, Lakalantas terjadi di Jalan Umum Kilometer 159/160 Desa Sei Kuning, Kecamatan Rambahsamo Sabtu pagi tadi melibatkan mobil.
Awalnya, Suzuki Carry nopol BA 8059 CN dikemudikan Nasril Efendi membawa tiga penumpang melaju dari arah Ujungbatu. Namun saat akan mendahului truk Terado nopol BM 9412 LV dikemudikan Junaidi, bumper depan Carry menabrak kanan belakang truk sehingga sopir pick up ini lepas kendali.
"Karena lepas kendali, mobil Carry menabrak sebuah mobil Toyota Avanza nomor polisi BM 1228 NE dikemudikan oleh Suherman (41) yang dari arah Pasirpangaraian. Penumpang mobil Avanza tidak apa-apa, namun bagian depan mobilnya remuk," jelas Iptu Dasril.
Salah seorang korban Lakalantas Imar justru mengaku beda lagi. Diakuinya, mobil pick up yang mereka tumpangi ditabrak oleh sebuah angkutan umum yang melaju kencang. Akibat kecelakaan itu, ibu ini mengakui uang miliknya sekitar Rp 1,5 juta hilang di tempat kejadian perkara (TKP).(rtc)
Share
Komentar