Senin, 22 Juni 2015 14:21:00
Ini Cara Pengembangan Bawang Merah pada Program RTMPE Kampar
RIAUONE.COM, KAMPAR, ROC, - Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berdiri tegak dan perdu. Berfungsi sebagai sayuran dan rempah penting ketika memasak.
Sedikit kisah bawang merah di Kabupaten Kampar. Awalnya tanaman tersebut dianggap mustahil bisa tumbuh subur di kawasan lahan berbagai daerah Kabupaten Kampar yang dominan merupakan rawa gambut.
Namun Bupati Kampar Jefry Noer menepis sangkaan tersebut dengan berinisiatif mendatangakan ahli pertanian sehingga kini bawang merah dapat tumbuh subur di atas lahan rawa gambut yang telah dinetralkan dan disuburkan melalui metode sederhana.
Saat ini, Kampar bahkan bertekad menjadi sentra bawang merah untuk Riau bahkan Sumatera yang selama ini ketergantungan bawang merah impor. Sejumlah daerah kecamatan di Kampar saat ini juga terus mengembangkan kawasan pertanian bawang merah guna mendukung terwujudnya sentra pemenuhan kebutuhan Sumatera.
Untuk mengarah pada tujuan itu, Pemda Kampar kemudian menyinergikan tanaman bawang ke dalam Program RTMPE.
Analisis Usaha
Spesifikasi :
• Luas lahan 200 meter persegi
• Populasi 224 tanaman
• Periode usaha 2 bulan
• Asumsi produksi 0,11 kilogram (kg)/tanaman
• Potensi kerusakan tanaman 5 persen
Pengeluaran :
Modal bahan (bibit, pupuk, mulsa dll)
• Benih bawang (1 bks) : Rp840.000
• Pupuk kandang (90 kg) : Rp135.000
• Pupuk organis (90 kg) : Rp135.000
• NPK (10 kg) : Rp105.600
• ZA (8 kg) : Rp68.000
• KCI (1,2 kg) : Rp9.000
• TSP (2 kg) : Rp15.000
• Dolomit (20 kg) : Rp40.000
• Furadan (0.3 kg) : Rp10.500
• Pegasus (0,04 liter) : Rp36.000
• Decis (0,02 liter) : Rp2.640
• Urea (3,6 kg) : Rp25.200
• Bion M (0.1 kg) : Rp32.500
• Mulsa Plastik (0,24 roll) : Rp180.000
• Bio Nutrisi (0,2 liter) : Rp40.000
• Herbisida Pratumbuh (0,02 kg) : Rp7.000
• Herbisida Round up (0,1 liter) : Rp9.000
Total pengeluaran untuk bibit, pupuk dan obat : Rp1.690.440
Upah Pekerja
Jika tiap rumah tangga ingin mengupahkan pengelolaan lahan, maka harus mengeluarkan biaya sekitar Rp800.000. Kemudian pembuatan pedengan, pengapuran tanah/lahan, pemberian pupuk kandang, pemasangan mulsa, penanaman dan pemupukan serta penyemprotan insektisida serta atenaga panen (1 HOK) yakni sekitar Rp416.000.
Total modal : 1.690.440 + 800.000 + 416.000 = Rp2.906.440
Catatan : jika seluruh kegiatan dilakukan sendiri, maka pengeluaran hanya sekitar Rp1.690.440.
Pendapatan
Total produksi : 120 kg x 2 = 240 kg
Tingkat kerusakan : 5 %
Harga jual : Rp20.000/kg
Total pendapatan : 240 kg x 95 % x Rp20.000/kg = Rp4.560.000
Keuntungan bersih : 4.560.000 - 2.906.440 = Rp1.653.560
Namun jika pekerjaan dilakukan sendiri, total keuntungan bersih yakni : 4.560.000 - 1.690.440 = Rp2.919.760. (hms/zar)
Share
Berita Terkait
Tradisi Kaum Yahudi, Pengorbanan Sapi Merah dan Nubuat Akhir Zaman
JAZIRAH, YERUSALEM - Semu
Boleh dicoba, Makan Bawang Putih yang Direndam Madu, Ternyata Manfaatnya Bukan Isapan Jempol Saja, Terbukti!
Minyak Goreng Merah Disosialisasikan di Pekanbaru Riau
RIAU, PEKANBARU - Sebagian besar masyarakat belum banyak mengenal minyak makan merah. Padahal minyak goreng ini kaya akan kandungan vitamin A dan E.
Demikian dikatak
Masa Sih? Foto Mahalini Pakai Baju Muslimah dan Jilbab, Diduga Sudah Masuk Islam?
ENTERTAIN, - Warganet dihebohkan oleh peredaran foto Mahalini Raharja, tunangan Rizky Febian, yang memakai jilbab dan busana Muslim.
Padahal, selama ini diketahui Mahalini
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified