riauone.com, - Pro kontra tol Pekanbaru-Dumai masih belum menemukan titik terang. Berbagai masukan dan kritikan mulai mencuat untuk rencana pengembangan sarana infrastruktur tersebut.

 

Ketua Tim Percepatan Tol Pekanbaru-Dumai, Emrizal Pakis menilai progres ganti rugi lahan sudah berjalan. Bahkan, sudah ada investor dari BUMN yang bersedia mendukung rencana pengembangan sarana transportasi itu.

 

“Pembebasan lahan dibantu oleh APBN, kalau ditinggalkan, APBN tidak membantu lagi, sekarang uang dari pusat itu harus dioptimalkan. Ini sangat prospektif untuk Riau dan juga sangat strategis untuk Riau. Apalagi sudah ada investasi dan BUMN yang akan membangun Tol Pekanbaru-Dumi,” tuturnya.

 

Untuk progres pengerjaan, dia menerangkan, saat ini sudah dilakukan ganti rugi sepanjang 10 kilo meter untuk akses Pekanbaru-Minas. Kemudian ganti rugi lanjutan sepanjang tujuh kilo meter sedang dipersiapkan. “Semuanya murni dari dana APBN. Jadi apa yang diragukan lagi,” imbuh mantan Asisten II Setdaprov Riau itu.

 

Dia menilai, subtansi dari pembangunan itu sendiri, karena Dumai merupakan pengembangan kawasan ekonomi khusus. Tidak hanya itu, Dumai dan Pekanbaru adalah termasuk Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang selama ini menjadi magnet pertumbuhan ekonomi.

 

“Jadi banyak imbas positifnya. Yang diuntungkan juga bukan hanya kedua daerah itu. Tetapi setiap daerah yang dilewati. Di antaranya, interchange Perawang, Siak. Interchange Duri-Bengkalis yang kemudian ujungnya, masuk ke Rohil menuju Sumatera Utara,” terangnya seperti dikutip riaupos.co.

 

Saat ditanyakan mengenai rencana gubri untuk mengalihkan ke akses tol Riau-Sumut, dia memilih untuk tidak berkomentar banyak. Emrizal menilai kedua rencana itu dapat dijalankan secara beriringan.

 

“Saya tidak menyatakan berbeda. Apa yang disampaikan Pak Gubernur itu betul juga mungkin dalam konteks tol Sumatera. Kalau dalam perencanaan itu memang ada tol dari Sumatera Utara yang nantinya dihubungkan ke Dumai melalui Rohil,” sambungnya. (dzc/roc/rbc)