PEKANBARU - Jamaah Calon Haji (JCH) tahun 1438 Hijriah/2017 Kelompok Terbang (Kloter) 1 Provinsi Riau atau Kloter 2 Embarkasi Batam (BTH) asal Kota Pekanbaru sebanyak 422 orang akan diberangkatkan ke Saudi Arabia pada Senin (31/7/2017) nanti.

 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Riau, Ahmad Supardi mengemukakan hal tersebut didampingi Kepala Seksi Sistem Informasi Haji Asril, dan Kepala Sub Bagian Informasi Masyarakat Dedi Syahrul, di Pekanbaru, Rabu (26/7/2017). 

 

Supardi menyebutkan, dokumen JCH Kloter 1 Riau saat ini sudah tuntas 100 persen. "Alhamdulillah, dokumen JCH Kloter 1 Riau yang akan masuk Asrama Haji Batam pada 30 Juli 2017 dan akan take off ke Tanah Suci pada 31 Juli 2017 pukul 23.50 WIB sudah siap 100 persen," ujarnya.

 

Menurut Supardi, untuk pelepasan JCH Riau kloter perdana akan dilakukan Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjualiandi Rachman dan Walikota Pekanbaru, Firdaus. "Untuk Pak Walikota Pekanbaru sendiri akan berada di Kota Batam selama dua hari, mengingat JCH asal Pekanbaru berada di Kloter 1 dan 2 yang take off ke Tanah Suci pada 31 Juli dan 1 Agustus 2017," kata mantan Kepala Kemenag Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) itu.

 

Supardi mengatakan, JCH Riau yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini sebanyak 5.048 orang, termasuk petugas kloter. "Mereka terbagi dalam 12 kloter, yang 11 kloter di antaranya merupakan JCH asal Riau penuh, dan kloter terakhir yakni 12, bergabung JCH asal provinsi lain seperti Jambi dan Kalimatan Barat," katanya.

 

Mengenai pemondokan di Tanah Suci, Supardi mengungkapkan, JCH Riau akan menempati lima wilayah dengan jarak terjauh sekitar 3,5 kilometer. Rinciannya, wilayah Mahbas Jin ada dua kloter, yaitu kloter 3 dan kloter 7 dengan jarak 1,8 Km. Wilayah Jarwal empat kloter terdiri dari kloter 5, kloter 9, kloter 10 dan kloter 16 dengan jarak 1-2 Km. 

 

Kemudian, wilayah Misfalah sebanyak tiga kloter, meliputi kloter 4, kloter 8, dan kloter 18 dengan jarak dari Masjidil Haram 3-3,5 Km. Lalu wilayah Syisyah akan ditempati kloter 17 dan kloter 2. Sementara wilayah Aziziah yakni satu kloter dengan jarak 2,5-3,5 Km. "Untuk di Kota Madinah, penginapan jaraknya dekat hanya 750 meter saja," tutur Supardi. 

 

Perlu diketahui, pemondokan haji itu bervariasi fasilitasnya. "Ada yang sedang, ada yang bagus, dan ada yang bagus sekali. Selain itu, pemondokan ada yang dekat, dan sedang, namun yang jauh sekali tidak ada," katanya.

 

Terhadap JCH yang dekat dari Masjidil Haram, kata Supardi, tidak dipersiapkan kendaraan. "Sedangkan bagi pemondokan JCH yang agak jauh, disiapkan kendaraan bus Shalawat selama 24 jam sebagai transportasi pulang-pergi dari pemondokan ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram ke pemondokan," ucapnya.

 

Sementara konsumsi JCH selama di Tanah Suci, sambung Supardi, sesuai ketentuan Kemenag akan ditanggung pemerintah 59 kali makan. Sementara sisanya, 16 kali makan lagi ditanggung JCH sendiri. 

 

"Tahun ini ada peningkatan pelayanan konsumsi JCH di Makkah, yaitu penambahan satu kali snack selamat datang atau selamat jalan. Pada tahun sebelumnya tidak ada," pungkasnya. (hrc/*).