Kamis, 28 Mei 2015 23:21:00
Jelang Ramadhan, Harga Sembako di Meranti Mulai Tak Stabil
MERANTI, RIAUONE.COM - Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1436 H tahun 2015 ini, beberapa harga sembako di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, mulai tak stabil, ada yang mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan.
Beberapa kenaikan ada yang disebabkan beberapa faktor seperti banyaknya kebutuhan masyarakat menjelang ramadhan dan terbatasnya stok bahan makanan. Mengalami penurunan juga ada yang disebabkan karena jumlah stok yang banyak dan dikarenakan kurangnya masyarakat yang membutuhkan.
"Harga sembako tidak menentu, ada yang mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan," ungkap Khairi (50) salah seorang pedagang di Pasar Pagi Tanjung Harapan, ketika ditemui, Kamis (28/5/2015) siang.
Menurut Khairi pula, kenaikan harga sejumlah sembako seperti Cabe, Bawang, ini dikarenakan panennya tidak serentak, sehingga menyebabkan stok terbatas dan harganya pun mengalami kenaikan.
"Menurut saya, jika panennya serentak, tidak akan mengalami kenaikan. Pasalnya, jika stok itu banyak tidak mungkin dijual mahal, kalau banyak jual mahal otomatis lambat habis," sebutnya.
Khairi juga sangat menyayangkan, karna harga makanan asal dalam daerah sendiri (Meranti), seperti mie sagu tidak pernah mengalami kenaikan meskipun sembako lainnya melonjak naik. "Kita sangat menyayangkan harga mie sagu ini, harga mie sagu per kilonya hanya Rp6 ribu. Meskipun harga barang lain naik, tetapi ia (mie sagu) tetap harga segitu," bebernya.
Diterangkan Khairi secara rinci, bahwa harga Cabe Merah sebelumnya Rp24 hingga 25 ribu, kini naik menjadi Rp30 ribu per kilonya. "Kalau Cabe Rawit tetap stabil, hanya saja kurang segar seperti ini. Kalau kemarin kami ambil dari Desa Gogok (Daerah Meranti), memang harganya sedikit mahal, mencapai Rp30 ribu, tetapi cepat habis karna masih segar, sayangnya stoknya tidak banyak. Jadi, cabe ini kami ambil dari agen pekanbaru," paparnya.
Bawang Merah pula, lanjut Khairi, sebelumnya Rp10 ribu, kini Rp14 ribu per kilonya. Sementara Bawang Putih, sebelumnya Rp16 ribu, kini Rp20 ribu per kilonya. Tomat pula, sebelumnya Rp8 ribu, kini Rp10 ribu per kilonya.
"Kalau kentang mengalami penurunan, sebelumnya Rp10 ribu, kini menjadi Rp8 ribu per kilonya. Kacang panjang juga turun, sebelumnya Rp12 ribu, kini hanya Rp10 ribu per kilonya," tutup Khairi.
Ditempat terpisah pula, Rio (23) salah seorang pedagang ayam di Pasar Sungai Juling, mengatakan bahwa, harga ayam terus meningkat menjelang Ramadhan. Hal ini juga disebabkan terbatasnya stok ayam, sementara kebutuhan masyarakat meningkat.
"Harga ayam naik, sebelumnya Rp23 hingga 24 ribu, sedangkan hari ini mencapai Rp26 ribu per kilonya. Kita menjual sesuai dengan patokan harga yang dijual agen sama kita, kalau dari agen harganya naik kita ikut naik," tuturnya.
Diakui Rio juga, meskipun harga ayam makin hari makin meningkat, namun pembeli tidak pernah sepi, malahan kian meningkat pula jumlah masyarakat yang membutuhkannya. "Harga yang kita jual ini, ayam yang kita ambil di daerah kita (Meranti), kalau ayam dari pekanbaru, harganya mencapai Rp27 hingga 28 ribu per kilonya," beber Rio. (mas)
Share
Berita Terkait
Ini Yang Sebenar-nya Harga Pertalite, Bukan Rp10 Ribu per Liter
NASIONAL, - Sejumlah badan usaha penyedia Bahan B
Geger di Negeri-ku, Pegawai Komdigi Bekingi Situs Judi Online: Minta Bayaran, Pekerjakan Operator, hingga Sewa Ruko
NASIONAL, - Jajaran Polda Metro Jaya menangkap sebelas oknum pegawa
Hello Arab? Hamas Kecam Media Arab yang Sebut Yahya Sinwar Teroris, Sang Jurnalis Tutup Akun
DUNIA, JAZIRAH, - Gerakan pembebasan P
Penting Bagi Pekerja Pengguna Laptop, Berikut Cara Membersihkan Cache di Laptop agar Tidak Lemot
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified