Senin, 03 Juni 2024 20:54:00
KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi Stadion Utama Riau Dibangun Dengan 1,18 Triliun
Pekanbaru- Komisi Pemberantasan Korupsi atau Penegak Hukum lainnya diminta mengusut Kembali Dugaan Korupsi Stadion Utama Riau yang masih menyisahkan kerugian negara. Hingga hari ini Stadion Utama Riau yang terletak di Pekanbaru itu dibangun dengaj APBD Riau lebih kurang 1,18Triliun itu kini hanya menjadi sarang hantu tak terawat
Stadion yang di Bangun Era Kepemimpinan Rusli Zainal itu kini tak terurus, sementara telah menghabiskan anggaran triliunan Rupiah Maka Masyarakat Riau meminta KPK atau Penegak hukum untuk mengusut kembali ke akar akarnya.
Tahun 2012 menjadi tonggak sejarah perjalanan panjang Provinsi Riau sebagai daerah otonom di Indonesia. Di tengah kesenjangan pembagian kue pembangun nasional, Riau sukses menyelenggarakan helat akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII.
Bermodal dasar Tiga venue, Riau berhasil meyakinkan pemerintah pusat, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai tuan rumah PON.
Tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan, Riau juga sukses dalam meraih prestasi dan mendongkrak perekonomian masyarakatnya melalui pembangunan infrastruktur yang cukup signifikan. katanya
Hampir semua daerah atau 12 Kabupaten dan kota dilibatkan dalam menyukseskan pesta olahraga lima tahunan itu. Tiap kabupaten ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara pertandingan.
Tak hanya itu, kampus-kampus perguruan tinggi turut dilibatkan dalam catur sukses PON perdana di Bumi Melayu. Selain venue pertandingan, Pemprov Riau ketika itu juga membangun sarana penunjang seperti asrama atlet atau sekarang menjadi Rusunawa.
PON XVIII ketika itu juga memiliki dampak positif dalam percepatan perputaran ekonomi di Riau. Semua sektor ikut bergerak menikmati keuntungan dari helat PON tersebut. Mulai dari perhotelan, material bangunan, transportasi, pariwisata, investasi, pusat perbelanjaan hingga usaha kuliner ikut merasakan untung pelaksanaan PON XVIII. Katanya
Dari puluhan venue yang berhasil dibangun Pemprov Riau, Stadion Utama Riau di kawasan kampus Universitas Riau yang paling banyak menyita perhatian.
Decak kagum akan dirasakan oleh siapapun yang melihat secara langsung kemegahan stadion modern ini. Bagaimana tidak, stadion berkapasitas 47 ribu penonton ini merupakan yang pertama di Indonesia mengusung konsep tempat duduk tunggal atau single seat. katanya
Bahkan stadion nasional RI saja Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta ketika itu belum menggunakan sistem single seat layaknya stadion modern di daratan Eropa katanya
Tak hanya itu, sarana penunjang Stadion Utama Riau juga disebut-sebut memiliki kualitas terbaik Indonesia kala itu. Mulai dari sound sistem, lintasan atletik, lampu penerangan stadion hingga rumput lapangan, khusus didatangkan dari luar negeri.katanya
Tak heran, federasi sepakbola Indonesia dan Pemerintah RI saat ini banyak memberikan porsi lebih kepada stadion yang dibangun era Gubernur Rusli Zainal itu sebagai venue pertandingan bertaraf Internasional katanya
Namun, seiring berjalannya waktu, stadion megah yang dielu-elukan sebagai stadion terbaik itu mulai terabaikan perawatannya. Proses pembayaran utang stadion yang larut dan berlangsung alot, turut serta mengganggu penganggaran perawatan stadion.
Gubernur Rusli Zainal tak lagi menapaki pimpinan tertinggi di Pemerintahan Provinsi Riau, kondisi stadion mulai mengalami banyak kerusakan, dan dinilai Gedung itu syarat dengan Korupsi
Pemerintahan Gubernur Annas Maamun sebagai pengganti Rusli Zainal tidak menjadikan perawatan stadion Riau sebagai salah satu prioritasnya. Sehingga tidak heran, utang Pemprov Riau kepada konsorsium yang membangun stadion tak pernah dibicarakan.
Alhasil, stadion megah yang dibangun dengan investasi Rp1,18 triliun, yang dulu menjadi kebanggaan ketika itu menuai cercaan dari masyarakatnya sendiri, karena pemerintah sebagai pemilik tak mampu menjaga aset ini dengan baik. ( Tim)