• Home
  • Riau Raya
  • Kadislutkan Meranti Ajak Peserta Rakor Perbatasan ke Sei Gayung Kiri
Jumat, 09 Oktober 2015 09:34:00

Kadislutkan Meranti Ajak Peserta Rakor Perbatasan ke Sei Gayung Kiri

Tim dari Kementerian Pemberdayaan Desa Tertinggal RI didampingi Wakapolres Meranti Kompol. Stp. Manulang dan Camat Rangsang Pesisir saat melakukan peninjauan dibeberapa Desa salah satunya Desa Tanah Merah
SELATPANJANG, RIAUONE.COM - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Kepulauan Meranti Drs Askandar, membawa sebagian pesera rapat koordinasi perbatasan ke Desa Sei Gayung Kiri Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau. Tinjauan ke desa terluar di Meranti itu didampingi Camat Rangsang Mulyadi.
 
Askandar mengatakan bahwa Ia sengaja membawa peserta rakor untuk meninjau langsung ke Seigayung Kiri. Katanya pula, tidak ada
kepentingan lain dari membawa perwakilan beberapa kementerian ini, melainkan untuk membangun desa di Meranti.
 
"Mereka saya culik. Semoga dengan kunjungan ini, pihak kementerian melihat langsung kondisi wilayah kita. Sehingga, kedepannya kita
harapkan bantuan demi bantuan bisa disalurkan," ujar Askandar.
 
Di hadapan 3 peserta rakor yang hadir Letnan Kolonel Joni Siahaan perwakilan Mabes TNI Angkatan Laut, Sukosono dari Kemen Kominfo, dan Thomas Pambudi dari Kementerian pembangunan desa transmigrasi, Askandar juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap generasi muda di wilayah perbatasan itu.
 
Menurut pengalamannya yang pernah di Kesbangpol, pernah mendapat didikan di BIN, pengamanan daerah perbatasan memang sangat perlu dimaksimalkan. Selain itu, kepada perwakilan Kemen Kominfo Askandar juga minta dicarikan solusi agar siaran dari seberang (negara tetangga Malaysia, red) tidak 'meracuni' generasi muda.
 
"Di sini, sangat mudah mengakses siaran dari Malaysia dan Singapura, timbul pertanyaan besar bagaimana sikap nasionalisme dan kebangsaan terhadap anak-anak yang selalu menonton siaran dari luar. Bisa jadi mereka lebih mengenal tokoh dari luar negeri, ini yang kita harapkan bagaimana Kominfo untuk menangkis itu," kata Askandar lagi.
 
Di tempat yang sama, Camat Rangsang Mulyadi menyampaikan, sengaja membawa rombongan rakor perbatasan di jalan yang belum disemenisasi.  Agar, pihak kementerian bisa melihat langsung wilayah Rangsang Meranti dengan segala kekurangan.
 
"Inilah wilayah kami, dengan segala kekurangan. Jalan tanah itu panjang lebih kurang 2 kilometer. Sangat banyak yang kami harapkan bantuan pusat, seperti air bersih, listrik, jalan, tanggul abrasi, dan bantuan-bantuan lainnya," kata Mulyadi.
 
Sebelumnya, Kepala Desa Seigayung Kiri Wan Ace Muhammad Saleh menyampaikan banyak keluhan pada perwakilan peserta rakor itu. Ace meminta agar di Sei Gayung Kiri dibangun jembatan (pelabuhan, red).
 
"Saat ini kami hanya memiliki 400 meter pelabuhan. Pelabuhan itu harusnya sepanjang 1 KM," ujar Ace.
 
Selain itu, selaku wilayah terluar, Ace menyampaikan bahwa pos pelayanan terpadu untuk keamanan perlu ada.
 
Masalah kesehatan, dan pendidikan juga menjadi keluhan di desa itu. Kedepannya, Ace berharap pihak kementerian bisa memberi bantuan ke Meranti terutama di Gayung Kiri terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat.
 
Setelah mendengar keluhan dari pihak desa, kecamatan, dan pihak dinas, ketiga peserta rakor perbatasan itu berdiskusi sambil menyampaikan program dari masing-masing kementerian. Selain itu, peserta rakor perbatasan itu juga memberikan trik-trik khusus agar pengajuan bantuan bisa direspon secepatnya oleh pusat.
 
Sementara itu, usai pertemuan, Sukono dari Kemen Kominfo mengatakan apa yang menjadi keluhan Meranti akan dikomunikasikan
dengan perwakilan kementerian yang lain (yang tidak sempat hadir, red).
 
Sementara itu, beberapa kegiatan yang bisa dilaksanakan tahun 2015 akan disalurkan ke Meranti, kalau belum direncanakan maka akan
ditangguh hingga tahun 2016 mendatang. "Ada kegiatan bisa diaplikasikan di 2015. Kalau blum masuk, ya di perencanaan 2016," kata
Sukosono.
 
Usai pertemuan itu, rombongan meninjau lokasi abrasi terbesar di Meranti (tepatnya di Pulau Rangsang, red).
 
Sekedar informasi, kegiatan Rakor Perbatasan itu difasilitasi oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Kegiatan itu melibatkan 34 kementerian dan lembaga. Anggota rakor ini bernama kelompok kerja perceepatan pembangunan daerah perbatasan. (uzi)
Share
Berita Terkait
  • 2 tahun lalu

    Minyak Goreng Merah Disosialisasikan di Pekanbaru Riau

    RIAU, PEKANBARU - Sebagian besar masyarakat belum banyak mengenal minyak makan merah. Padahal minyak goreng ini kaya akan kandungan vitamin A dan E. 

    Demikian dikatak

  • 2 tahun lalu

    Bupati Meranti dan Sejumlah Pihak di OTT KPK?

    NASIONAL, - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan operasi tangkap tangan atau OTT di Meranti, Riau. KPK menangkap tangan Bupati Meranti Muhammad Adi.

    "Benar, tadi

  • 2 tahun lalu

    Apa lagi ini, Video Kebaya Merah Versi Jilbab Viral

    VIRAL, NETIZEN, - Video kebaya merah versi jilbab 3 part viral di media sosial (medsos). Kemunculan video kebaya merah versi jilbab 3 part yang viral tersebut tidak lama setelah

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified