• Home
  • Riau Raya
  • Kasus Positif Covid-19 Melonjak, EMP dan APS Diminta Dirikan Pos PPKM Khusus
Minggu, 18 Juli 2021 11:22:00

Kasus Positif Covid-19 Melonjak, EMP dan APS Diminta Dirikan Pos PPKM Khusus

MERANTI, riauone.com - PT Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait SA, bersama rekanan PT APS, diminta untuk mendirikan pos pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) khusus bagi wilayah operasionalnya di Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Pasalnya, kasus terkonfirmasi positif di perusahaan tersebut mengalami lonjakan drastis belakangan ini. Tercatat, sebanyak 30 karyawannya dinyatakan terpapar Covid-19. Tentunya hal itu membuat khawatir pemerintah kabupaten dan kecamatan setempat. 

"Klaster ini diduga dari PT APS yang bergerak dibidang pengeboran. Untuk itu, pihak perusahaan harus bekerjasama dalam mengantisipasi dan memutus penyebaran Covid-19. Sebaiknya aktifitas keluar masuk dihentikan sementara. Perusahaan perlu membangun pos PPKM secara khusus," tegas Camat Merbau, Abdul Hamid, saat rakor, Jumat (16/7/2021). 

Rakor berlangsung di kantor Camat dengan mengedepankan protokol kesehatan (prokes) itu dihadiri Kapolsek Merbau IPTU Syahrudin Pangaribuan SH, Sekcam Merbau Amuniruddin SE, Kepala Desa, KSOP Wilker setempat, Kepala UPT Puskesmas Teluk Belitung dr H Suhadi MM, Field GPA Officer EMP Malacca Strait SA, Arip Hidayatulah, dan perwakilan PT APS Hasbullah.

Pihak perusahaan, khususnya PT APS harus mengikuti SOP, serta menerapkan prokes dengan baik agar penyebaran kasus positif bisa menurun dengan cepat.

Hamid mengatakan, rapat dilaksanakan menindaklanjuti instruksi Kapolres dan Pemkab Kepulauan Meranti, terkait meningkatnya pasien Covid-19 di Kecamatan Merbau. Dimana banyaknya karyawann PT APS yang terkonfirmasi positif Covid-19. Perusahaan diminta untuk lebih waspada agar penyebaran virus corona tidak meningkatkan.

"Perusahaan harus bekerjasama dengan UPT Puskesmas Teluk Belitung agar ada surat hasil tes swab dari pihak Dinas Kesehatan. Khawatirnya nanti, kapasitas Puskesmas disini tidak mencukupi. Andaikan ada masyarakat kita yang memerlukan perawatan yang sama tentu tidak bisa ditangani, karena kapasitas penuh. Ini harus sama-sama dipikirkan hal," pintanya.

Kapolsek Merbau, Iptu Sahrudin Pangaribuan, menyarankan agar PT APS mengantisipasi terjadinya angka positif Covid-19 dilingkungannya. Dimana, prokes harus benar-benar dijalankan dengan baik. Termasuk soal  pendataan yang akurat dengan merangkul Puskesmas untuk menjaga kesehatan bersama.

"Tolong diingatkan betul seluruh karyawan. Jangan hanya sibuk kerja, tapi ketika pulang ke rumah tidak disiplin prokes. Sebaiknya karyawan yang dari luar daerah dirumahkan saja untuk sementara," tegasnya.

Field GPA Officer EMP Malacca Strait SA, Arip Hidayatulah, dikesempatan tersebut mengaku bahwa pihaknya sejak awal sudah ekstra berhati-hati dalam situasi pandemi Covid-19 ini. Perusahaan kata dia, tetap menjalani aktifitas sesuai prosedur serta menerapkan prokes dengan baik.

"Tentunya kami sudah melaksanakan aktifitas sesuai SOP, dengan tetap mematuhi prokes. Kami sudah mengingatkannya kepada semua yang keluar masuk di area operasional. Terus terang kami agak kecewa, karena adanya ulah oknum yang tidak mematuhi prokes," ungkap Arif.

Operasional Manager PT APS, Hasbullah menambahkan, pihak terus berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan penyebaran virus corona dilingkungannya. Manajemen akan mendiskusikannya secara internal terkait hasil rakor.

"Kami tetap berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan ini. Nanti akan kami koordinasikan dengan pimpinan, guna mencari jalan terbaik," sebut Hasbullah.

Kepala UPT Puskesmas Teluk Belitung, dr H Suhadi MM, menyampaikan ada sebanyak 35 pasien Covid-19 yang mayoritas merupakan karyawan PT APS yang mereka rawat. Selebihnya merupakan klaster yang terkonfirmasi sejak awal.

"Sebanyak 35  pasien terkonfirmasi Covid-19 yang kita rawat di Puskesmas Teluk Belitung. Mereka terdiri dari pasien yang bergejala dan ada yang tidak bergejala. Rinciannya, 30 orang pasien merupakan karyawan PT APS. Sedangkan 5 pasien lagi adalah kontak erat dengan keluarga karyawan," ungkap Suhadi. (uzi)

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified