Senin, 22 Oktober 2018 13:09:00
Kematian Erizun di Teluk Pinang Ditemukan Ada Kejanggalan
RIAUONE.COM, TELUKPINANG - Masyarakat dan pihak keluarga menemukan adanya kejanggalan atas meninggalnya Erizun (31) warga Kelurahan Teluk Pinang Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) yang ditemukan tergantung di pohon kelapa, Sabtu, (20/10/2018) lalu.
Dari hasil visum yang baru resmi dikeluarkan Pihak Puskesmas Teluk Pinang, dr. Yayan Yulianto, Ahad, (21/10/2018) semalam menyebutkan, ada tanda-tanda kekerasan di bagian kepala jenazah korban Erizun.
Selain itu, pihak keluarga Erizun juga melihat ada kejanggalan lain saat mayat korban ditemukan warga dalam kondisi tergantung di kebun kelapa tapi kedua kaki tampak tertekuk di tanah.
Wakapolres Inhil Kompol Afrizal Asri, SIK menduga, ada kekerasan yang dialami korban akibat perkelahian dengan anggota polsek GAS sebelum jenazah korban ditemukan.
“Saya sudah lihat hasil visum dokter, mengatakan ada luka korban. Tapi dari luka ini tidak bisa diketahui penyebabnya. Kalau mau lihat penyebab pastinya ya harus diotopsi lagi,” ujar Wakapolres memberikan klarifikasi kepada awak media di ruangan Kapolsek GAS setelah menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat dan keluarga korban.
Wakapolres mengakui, sebelumnya korban memang sempat berurusan dengan anggota Polsek GAS setelah adanya laporan dari masyarakat perihal kekacauan yang dibuat oleh korban.
“Memang ada laporan dari masyarakat bahwa korban mabuk bikin ribut ngancam orang. Makanya kita turun mengamankan, sampai anggota kita pun diancam,” cerita Wakapolres.
Dengan banyaknya informasi yang beredar di lapangan terkait kematian korban, Wakapolres mengatakan, Polres Inhil akan melakukan penyelidikan terhadap informasi dari berbagai pihak, karena ada juga informasi dari masyarakat yang melihat korban menerima kekerasan dari pihak kepolisian.
“Ini yang akan kami selidiki, informasi dari masyarakat dan informasi dari anggota Polsek GAS itu. Nanti akan diselidiki reskrim dan intel. Untuk hasil visum, Reskrim Polres mendalami dari mana datangnya luka dan apa yang menyebabkannya,” jelas Wakapolres.
Sementara itu, Paman korban, Rusdan membeberkan, berdasarkan hasil visum oleh dr. Yayan Julianto, terdapat luka di bagian kepala akibat kekerasan benda tumpul serta cairan darah keluar dari telinga dan mulut korban.
"Kita baru menerima hasil visum nya malam tadi," ujar Ruslan, saat dijumpai awak media di rumah orangtua korban.
Mewakili pihak keluarga, Ruslan telah menyerahkan sepenuhnya kasus kejanggalan kematian keponakannya tersebut kepada pihak kepolisian.
“Setelah mendapatkan hasil visum itu, Wakapolres meminta kita bersabar dan mempercayai pihak polisi untuk menyelidiki kasus ini," imbuhnya.
Menurut Roslan, korban yang sehari - hari bekerja sebagai buruh serabutan ini, memang memiliki kebiasaan mabuk - mabukan, namun korban diketahui tidak pernah memiliki masalah berat yang menyebabkan korban nekat mengakhiri hidupnya.
Untuk diketahui, sebelumnya berdasarkan rilis terkait kematian korban yang diterima riauone.com dari Humas Polres Inhil, tercantum hasil pemeriksaan dari dr. Yayan Yulianto yang menyatakan di mayat korban tersebut tidak ditemukan tanda tanda kekerasan.
Hasil visum yang tercantum di rilis kematian korban tersebut bertolak belakang dengan hasil visum resmi yang dikeluarkan oleh dr. Yayan Yulianto, hal ini tentu saja memicu spekulasi terkait penyebab sebenarnya kematian korban.
Akibatnya, sekira pukul 16.00 ratusan masyarakat mendatangi Polsek GAS untuk meminta pihak kepolisian memperlihatkan hasil visum terhadap jenazah Erizun alias Al Gunggut, seorang warga Teluk Pinang yang ditemukan di Jalan Merdeka, Lr. Bumi Ayu, Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan GAS, Inhil.
Untuk menenangkan warga, Wakapolres Inhil Kompol Afrizal Asri, SIK langsung mendatangi Polsek GAS yang telah berkumpul di sana, Minggu (21/10/2018) petang. Wakapolres Inhil beserta jajaran pun langsung menggelar pertemuan bersama tokoh masyarakat, keluarga korban dan pihak terkait setempat.
Setelah pertemuan dan hasil visum yang baru dikeluarkan diberikan kepada pihak keluarga, masyarakat pun membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 21.00 WIB.(san)
Share
Berita Terkait
Ternyata Lebih Sehat? Beda Nasi Panas Vs Nasi Dingin, Mana yang Lebih Sehat?
KESEHATAN, - Lini masa media sosial X atau Twitte
Pendidikan Indonesia, Selamat Tinggal Kurikulum Merdeka! Mengapa Mendikdasmen Stop Kurmer
NASIONAL, PENDIDIKAN, - D
Ini Yang Sebenar-nya Harga Pertalite, Bukan Rp10 Ribu per Liter
NASIONAL, - Sejumlah badan usaha penyedia Bahan B
PSN Jembatan Pulau Bengkalis - Sungai Pakning, Tunggu Rekomendasi Teknis dari Kementerian PUPR
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified