• Home
  • Riau Raya
  • Kendalikan Laju Inflasi, Pemda Gelar Rakor Bersama BPS dan Perbankan
Selasa, 11 Agustus 2015 14:57:00

Kendalikan Laju Inflasi, Pemda Gelar Rakor Bersama BPS dan Perbankan

Phj Bupati Kepulauan Meranti Edy Kusdarwanto menggelar rakor bersama BPS dan Perbankan terkait dengan pengendalian laju inflasi, Selasa (11/8/2015) pagi.

SELATPANJANG, RIAUONE.COM - Guna mengendalikan lajunya inflasi, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti bersama BPS, Perbankan dan instansi terkait, Selasa (11/8/2015) mengadakan rapat koordinasi (Rakor).

Pj Bupati Kepulauan Meranti Edy Kusdarwanto, mengatakan Pemkab menyadari jika inflasi dibiarkan akan memperlambat akselerasi pertumbuhan perekonomian. Untuk itu, pihaknya agar dinas terkait dapat menjaga stabilitas harga komoditi, serta kelancaran distribusi barang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya di Kepulauan Meranti.

"Inflasi merupakan penurunan nilai mata uang yang disebabkan proses peningkatan harga secara umum dan terus menerus, mulai dari konsumsi masyarakat yang meningkat, kelebihan likuidasi, termasuk juga akibat ketidak lancaran distribusi barang. Makanya, dibutuhkan peran kita bersama untuk mengendalikan," ungkap Edy.

Berdasarkan data yang dirilis BPS Provinsi, bulan Agustus 2013 bahwa inflasi di Riau mengalami kenaikan 7.4 persen. Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga BBM, yang juga memicu kenaikan sektor konsumsi lainnya.

Di Kepulauan Meranti sendiri tingkat inflasi tahun 2011 mencapai 15,93 persen. Kenaikan ini disumbangkan oleh kelompok komoditas bahan makanan dan bahan makanan jadi. Selain juga diakibatkan kenaikan BBM dan tarif angkutan,  tentunya tidak terlepas dari akses pasar serta letak kondisi geografis yang berpulau, sehingga memicu melambungnya harga komoditi konsumsi masyarakat.

Sementara di triwulan ke-4 tahun 2014, inflasi di Kabupaten Kepulauan Meranti turun menjadi 9,42 persen, dengan penyumbang inflasi tertinggi berasal dari air, listrik, gas dan BBM. Kemudian diikuti dengan makanan jadi, rokok, rekreasi, pendidikan, kesehatan, minuman serta olahraga.

Deputi BPS RI Sasmito Hadi Wibowo, dalam pemaparannya terkait pemantauan inflasi agar seimbang dan dapat dikendalikan. Menurutnya, perlu memperhatikan komoditas yang sering membuat masalah, khusus di Meranti sendiri seperti BBM, tarif listrik, dan kebijakan Pemerintah dalam bidang Restribusi.

"Yang tak kalah penting harga beras dan BBM yang menjadi lokomotif inflasi di Indonesia. Selain itu, juga diakibatkan oleh gejolak harga barang-barang secara merata turun-naik dengan tajam seperti cabe merah, bawang, perhiasan dan lainnya. Termasuklah,  kebijakan Moneter dari Bank Indonesia," ungkap Sasmito.

Dari kaca matanya, Sasmito menilai inflasi di Kepulauan Meranti sangat dipengaruhi situasi ekonomi di Kepulauan Riau dan negara tetangga Malaysia. Seperti ekspor dan impor bahan makanan dan itu dibuktikan 50 persen pengeluaran masyarakat Meranti disektor kuliner seperti mie sagu, kopi dan lainnya. "Masyarakat di Meranti sangat senang duduk di kedai kopi," ujarnya.

Sementara Kepala Bank Indonesia Pekanbaru yang diwakili Ahmad Subarka selaku Asisten Direktur Ekonomi Keuangan dan Moneter, sesuai intruksi Presiden RI Jokowi meminta dilakukannya koordnasi kebijakan dari pemerintah daerah untuk stabilisasi harga sehingga inflasi tahun 2015 dapat ditekan menjadi 3,5 persen.

Agar dampak negatif inflasi tidak berpengaruh buruk pada tingkat kemakmuran masyarakat, Pj Bupati Edy Kusdarwanto meminta SKPD terkait melakukan langkah-langkah pengendalian. Selain itu, juga diperlukan dukungan dari pihak Perbankan, dalam menunjang tingkat ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit usaha dan lainnya.(rls/uzi)

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified