Rabu, 13 Mei 2015 14:05:00

Maeh, 4.460 KK di Meranti Belum Punya Jamban

ilustrasi
MERANTI, RIAUONE.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti melalui Dinas Kesehatan, berupaya mendorong masyarakat untuk membangun sarana Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Hal itu terkait berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kepulauan Meranti, tercatat sebanyak 4.460 Kepala Keluarga (KK) di Sembilan Kecamatan yang belum mempunyai jamban.
 
Hal itu disampaikan Fasilitator STBM Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Syarief Lukman Hakim, beberapa waktu lalu, usai sosialisasi STBM di Grand Meranti Hotel. Dikatakan Syarief Lukman, pihaknya akan terus meng ODF (Open Defecation Free) kan kebiasaan masyarakat yang membuang air besar sembarangan. "Untuk Provinsi Riau dari OD menjadi ODF, baru Meranti saja yang masuk kedalam tahap deklarasi," kata Syarief.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehahatan Lingkungan (PMKL), Dr Rini Herlina Ria Sari, mengatakan dalam hal merubah prilaku masyarakat untuk tidak membuang air besar secara sembarangan pihaknya telah melakukan CLTS (community led total sanitation), yakni suatu pendekatan dengan memfasilitasi melalui proses sanitasi dan menginspirasi masyarakat serta memicu untuk selalu berperilaku hidup bersih.
 
"Upaya yang kita lakukan adalah bagaimana untuk merubah kebiasaan masyarakat tersebut. Kita tidak menggurui, tapi bagaimana masyarakat sebagai pemimpin yang sadar sendiri akan kesehatan mereka, atau yang lebih dikenal dengan natural leader," ungkap Rini.
 
Lebih lanjut Dikatakannya, STBM Meranti melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas II) sudah dimulai pada tahun 2014, dan ada 5 desa yang menjadi sasaran STBM yakni Desa Kudap, Alai Selatan, Batang Malas, Banglas Barat, dan Desa Topang, yang berhasil baru satu Desa yakni Alai Selatan, Kecamatan Tebingtinggi Barat, "Keberhasilan lainnya adalah dinyatakannya Desa Bokor (non pamsimas II) sebagai desa bebas buang air besar sembarangan.
 
Lebih lanjut Kabid PMKL itu mengatakan bahwa pada tahun 2015, ada delapan desa yang mendapat program Pamsimas sebagai pelaksana pemicu. STBM 2015 yakni Desa Telesung, Sungai Tohor, Maini Darul Aman, Kundur, Tanjung Mantiasa, Tanjung Padang, dan Desa Putripuyu.
 
"Untuk menerapkan ini benar-benar dari kesadaran masyarakat, sedangkan dari Pemerintah melalui Dinas Kesehatan hanya mempunyai bantuan operasional kesehatan, untuk melakukan pemicuan," tutup Rini. (mas)
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified