• Home
  • Riau Raya
  • Meranti Belajar Cara Mengelola Ekowisata Mengrove ke Kepri
Kamis, 25 September 2014 16:58:00

Meranti Belajar Cara Mengelola Ekowisata Mengrove ke Kepri

belajar mengelola Ekowisata Mangrove ke Tanjung Pinang, Kepuluan Riau, Kamis (25/9/2014)
riauonecom, Selatpanjang, Meranti, Riau, roc, - Untuk menciptakan calon pengelola Ekowisata Mangrove, sejumlha perwakilan dari masyarakat, Kamis (25/9/2014), dibawa oleh Dinas Kelautan dan Perikanan ((Dislutkan) Kepulauan Meranti mengikuti pelatihan ke Yayasan Ekowisata Tunas Harapan Sebong Lagoi (Yethas Tours & Services) Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.
 
Kabid Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Dislutkan Kepulauan Meranti, Randolph Willy Hutauruk, mengatakan Meranti memiliki beberapa lokasi mangrove yang mumpuni untuk dijadikan objek wisata namun belum dikelola secara maksimal.
 
"Di Meranti banyak objek wisata berbasis ekowisata baik potensi alam, kuliner, budaya lokal, maupun sebagai objek untuk edukasi," kata Randolph kepada wartawan.
 
Agar potensi ekowisata mangrove di Meranti bisa dikembang dan dikelola nantinya, Dislutkan Meranti akan menciptakan calon-calon pengelola ekowisata tersebut baik manajerialnya maupun menumbuhkan minatnya.
 
"Model pengelolaan sudah kita siapkan di Meranti, sekarang kita siapkan calon pengelolanya. Sementara peserta calon pengelola wisata mangrove ini kita ambil masyarakat dari beberapa lokasi yang potensial dan kita cari yang berkomitmen," ungkapnya.
 
Lebih lanjut disebutkan Kadistlutkan, Askandar, bahwa di Kepulauan Meranti memang memiliki banyak potensi wisata mangrove. Pihaknya berharap para peserta yang mengikuti itu pelatihan agar betul-betul serius dalam menerima ilmu tentang pengelolaan wisata mangrove.
 
"Meranti tidak ada tempat wisata untuk melepas kelelahan, saya menilai pelatihan ini sangat penting, lihat dan inventarisirkan potensi-potensi apa yang bisa dikembangkan di mangrove Meranti. Manfaatkan pelatihan ini, banyak konsultasi dan banyak bertanya sebab alam kita beda, tanah kita lumpur," sebutnya.
 
"Mohon kepada yang berpengalaman, coba kembangkan ini di kampung dan gali kreativitas mereka agar ekonomi kita meningkat. Seraplah ilmunya dan tanyailah, kami percayakan tugas untuk memajukan wisata. Kami percayakan kepada bapak ibuk untuk mengembangkan ekowisata mangrove di Meranti. Selalu lah berkomunikasi ke Dislutkan dan Disparpora," tambahnya lagi.
 
Ditambahkan pula Sekretaris Disparpora Meranti H Ismail Arsyad, untuk membangun daerah itu memang harus ada koordinasi yang rutin antara masyarakat dengan pemda. Ditambahkannya, untuk Meranti Disparpora bertekad membangun tempat-tempat wisata dengan memanfaatkan beberapa lokasi yang mempunya potensi.
 
Namun demikian, kata H Ismail, mereka tidak ingin asal membangun. Setiap pembangunan tempat wisata di Meranti harus sesuai perencanaan dan kajian agar memberikan hasil maksimal nantinya.
 
"Ini bukan kunjungan pertama dan terakhir di sini. Saya akan datang bersama tim destinasi dan pelaku usaha wisata yang kita miliki. Membangun kampung tergantung orangnya, koordinasikan dengan banyak pihak," kata Ismail pula.
 
Selanjutnya Ismail berpesan, kepada calon pengelola wisata mangrove di Meranti agar bisa mengurus kelompok sadar pariwisata (Mpok Darwis) agar memiliki wadah untuk bergerak.
 
"Pulang nanti cobalah kita urus Mpok Darwis, ini bisa di SK kan oleh bupati. Dengan Mpok Darwis ini nantinya kita punya wadah untuk bergerak dalam hal pengembangan wisata di Meranti," ujar Ismail pula.(mnr/roc/net)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified