DUMAI, RIAU, - Manajemen PT Sarana Sumatera Sekar Sakti (S4) Dumai tak peduli. Surat panggilan Disnakertrans Kota Dumai tak diindahkan. Penyelesaian perselisihan industri dengan pekerja yang merasa dirugikan akhirnya belum terlaksana  dengan baik.

 

Sudah dua kali Disnakertrans Kota Dumai melayangkan surat kepada managemen PT S4 yang memiliki kantor Perwakilan di sekitar Pasar Minggu Bukit Kapur. Surat pertama yang menyarankan agar perselisihan industri dengan pekerja bernama Alizari Lase untuk diselesaikan secara bipartit (dua belah pihak) ditanggapi dingin.

 

“Surat pertama dari  Disnakertrans Kota Dumai sudah saya sampaikan kepada pihak perusahaan namun belum ada panggilan untuk membicarakan permasalahan yang merugikan saya. Begitu juga surat panggilan kedua sudah saya sampaikan kepada menajemen perusahaan namun tak hadir juga di kantor Disnakertrans Kota Dumai, ”sesal Alizeri Lase.

 

Disnakertrans Kota Dumai sudah dua kali melayangkan surat kepada managemen PT S4 guna menindaklanjuti laporan  Alizeri Las ke instansi tersebut. Pekerja PT S4 tersebut merasa dirugikan lantaran di PHK secara sepihak tanpa pemberian pesangon dari pihak perusahaan. “

 

Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Syarat Kerja Kota Dumai Muhammad Fadhly, SH menyebutkan bahwa pihaknya sudah  dua kali melayangkan surat kepada para pihak (pekerja dan PT S4).

 

Surat tersebut dilayangkan guna menindaklanjuti laporan seorang pekerja PT Sarana Sumatera Sekar Sakti (S4) Dumai bernama Alijeri  Lase (46) yang merasa dirugikan atas tindakan managemen PT S4 yang dinilai telah memperlakukannya semena-mena dan di berhentikan secara sepihak. “Kasus ini tetap kita proses hingga ke tingkat provinsi, sebab kasus PT S4 sebelumnya juga ada yang belum diselesaikan dan sudah ditangani provinsi,” tegas Fadhly.   

 

Korbab PHK sepihak oleh managemen PT S4,  Ajileri Lase menjelaskan, dia sudah berulangkali mendatangi kantor perwakilan PT S4 di Bukit Kapur, namun tidak ada kepastian.  Perwakilan Managemen PT S4 di Bukit Kapur berdalih keputusan di tangan kantor pusat di Medan.

 

“Hak saya sebagai pekerja tak diberikan. Saya sudah kewalahan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan anak saya yang sudah kuliah terpaksa berhenti lantaran tak ada biaya,” keluh Lase.

 

Sesuai data yang seorang pekerja PT. S4 Dumai bernama Alijeri Lase (46) telah melapor ke Disnakertrans Kota Dumai atas tindakan managemen PT S4 dinilai telah memperlakukannya semena-mena dan di berhentikan secara sepihak.

 

Ketika korban melapor, Disnakertrans Kota Dumai langsung memproses dan memanggil para pihak. Sayang managemen PT S4 tak menanggapi dan tidak menghadiri panggilan Disnakertrans Kota Dumai. “Yang jelas kasus ini tetap kami proses,” ungkap Fadhly lagi. (nly/zar).