riauone.com DUMAI- Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan kota Dumai juga angkat bicara terkait pemojokan pemberitaan di media adalah suatu provokasi yang lansung dilontarkan ketua LAM kota Dumai yang juga melalui press realesenya yang tidak dibubuhi tandatangan dan korp LAM untuk keabsahan penanggung jawab dalam membuat statment klarivikasi.

Bukan itu saja, pengaduan juga dilontar salah satu anggota PWI kota Dumai terkait tudingan kalau foto Walikota Dumai saat berada di Pub Freedom bersama dengan wanita seksi yang kemudian banyak beredar di media massa dan online adalah foto yang tidak sesuai kenyataan alias palsu. Di hadapan puluhan wartawan, Eldar meragukan keaslian foto tersebut. “Foto itu rekayasa. Tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” ujarnya.

Dimintai tanggapannya dengan pernyataan foto rekayasa itu, Iwan sempat naik pitam. Dan ia memastikan foto tersebut asli. Tidak ada rekayasa samasekali. “Foto itu asli. Saya bisa buktikan secara teknis. Dan saya punya file memorinya,” ujar Iwan seraya memperlihatkan foto tersebut yang masih tersimpan pada kamera Canon E05 1100D. Ia juga berani dibawa kemana pun untuk memastikan keaslian foto tersebut. “Kemana pun diuji saya berani,” tantang Iwan yang juga wartawan ini.

Hal itu lansung ditanggapi ketua PWI Dumai, Syafrizal. yang mengecam LAM dan Kadispora yang menyudutkan profesi jurnalis dan melanggar Undang Undang (UU) Pers. Bukan itu saja, PWI akan membawa keranah hukum jika tidak secepatnya LAM dan Kadispora Dumai mengklarifikasi tudingan yang telah dilakukandan menyebut media adalah provokasi. "Jika Kadispora dan LAM Dumai tidak mengklarifikasi tudingan yang dilontarkan kepada awak media atau permintaan maaf, maka langkah PWI Dumai akan membawa keranah hukum. Karena hal tersebut telah melanggar UU pers," tegasnya.(dms/mnn)