Senin, 30 Januari 2017 11:19:00
Pelaksanaan Event Perang Air di Selatpanjang Meriah
SELATPANJANG - Festival perang air sempena perayaan Imlek di Selatpanjang, Kepulauan Meranti sudah berlangsung dengan tertib dan aman. Peserta tidak dibenarkan lagi membawa kantong plastik berisi air ataupun air mineral kemasan gelas, selain bisa menimbulkan rasa sakit akibat lemparan, juga bisa menimbulkan sampah di sepanjang jalan.
Peserta terlihat hanya membawa senapan atau pistol air. Selain itu, juga ada air yang diletakkan di dalam wadah seperti ember, untuk disiramkan ke peserta yang lain.
Perang air atau lebih dikenal dengan sebutan Cian Cui mulai ditertibkan pelaksanaannya setelah beberapa instansi terkait dari pemerintah daerah Kepulauan Meranti dengan paguyuban dan tokoh masyarakat membuat kesepakatan bersama.
Dari pantauan, ribuan warga mulai tumpah ruah di ruas Jalan Diponegoro, Kartini, Imambonjol, dan Ahmad Yani mulai pukul 16.00 WIB kemarin. Mereka menggunakan becak dan sepeda motor. Jalan ini sengaja dibuat satu arah untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan.
Terlihat juga beberapa polisi berjaga-jaga di sepanjang jalan yang dilintasi peserta perang air ini. Bagi yang kedapatan membawakan air yang dimasukkan dalam plastik akan diamankan polisi dengan cara dipecah.
Hal itu terjadi di Jalan Imam Bonjol, salah satu becak yang membawa anak laki-laki distop polisi sebab, di becak tersebut membawa air dalam plastik. Plastik berisikan air itu langsung dipecahkan polisi.
Alhasil, perang hanya menggunakan semprotan, baik dari selang yang disambungkan ke mesin pompa air, maupun senapan air dan gayung.
Perang air ini berlangsung selama enam hari, yaitu tanggal 28 Januari hingga 2 Februari 2017. Perang air disepakati berlangsung dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB jelang umat muslim melaksanakan Salat Maghrib.
Tertibnya pelaksanaan event ini mendapat apresisasi dari wakil rakyat DPRD Kepulauan Meranti.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti Darwin Susandy SHum mengapresiasi tertibnya pelaksanaan perang air tanpa menyisakan sampah seperti tahun sebelumnya. Hal ini pula yang diinginkan oleh semua pihak yang menginginkan event ini tidak merugikan suatu pihak.
"Setelah pelaksanaan perang air berjalan selama 2 hari ini, saya melihat event pariwisata ini sudah berjalan dengan baik dan bisa dibilang sukses jika sebelumnya banyak sampah berserakan, sekarang tidak terjadi lagi. Ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat sangat tinggi. Mereka mendengarkan imbauan dari instansi terkait seperti pemerintah dan dewan. Kita apresiasi karena mereka bisa kerjasama dengan baik," kata Darwin Susandy.
Ditambahkan Darwin lagi, pelaksanaan perang air beginilah yang diinginkan oleh semua pihak. Tidak menyebabkan warga yang ikut merasa sakit, dan tidak menyisakan sampah.
"Begitulah yang kita kehendaki. Kota kita tetap bersih, warga yang melintasi jalan kota pun senang. Apalagi saat ini tamu kita banyak," kata Darwin.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota DPRD lainnya, Lindawati. Politisi Demokrat ini mengatakan bahwa event yang telah ditetapkan menjadi event pariwisata Propinsi Riau ini semakin baik pelaksanaannya.
"Banyak warga masyarakat yang menyampaikan kepada saya, bahwa mereka senang dengan pelaksanaan kegiatan ini, mudahan ke depannya semakin baik dan semakin banyak wisatawan yang datang berkunjung," kata Lindawati.
Di tempat terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kepulauan Meranti, Drs H Ismail Arsyad MSi mengatakan selama perayaan Imlek yang berlangsung di Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya di ibukota Selatpanjang Kecamatan Tebingtinggi, sangat besar memberi pemasukan uang yang beredar selama musim perayaan berlangsung.
Bagaimana itu terjadi, di musim perayaan Imlek terlihat, hampir seluruh sektor mulai dari angkutan laut, para penguna jasa becak, ojek, perhotelan, aktifitas kuliner sejumlah rumah makan ketiban rezeki tahunan dampak perayaan Imlek berlangsung.
Bahkan bukan itu saja, seluruh kegiatan Imlek sangat mendukung uang masuk, terhadap seluruh perhotelan yang ada di kota ini, full bokingan kamar selama perayaan, dan usaha kuliner yang turut mendulang untung.
"Sangat banyak dampak positif yang didapatkan saat perayaan ini berlangsung, mudahan mudahan ini menjadi perhatian buat kita semua," kata Ismail. (hrc).
Share
Berita Terkait
Festival Perang Air jadi Polemik karena banyak peserta mengenakan pakaian minim dan seksi
KEPULAUAN MERANTI, - Festival Perang Air yang dilakukan warga Tionghoa bersempena dengan perayaan Imlek selalu menjadi polemik ditengah masyarakat. Hal itupun langsung disikapi
Sebanyak 3 Miliar Warga China Akan Mudik untuk Rayakan Tahun Baru Imlek
DUNIA, BEIJING, - Tahun baru Imlek akan jatuh pada 25 Januari 2020. Di China, perayaan Imlek identik dengan mudik atau pulang kampung.
Tak tanggung-tanggung, diperkirakan
Imigrasi Selatpanjang Mengaku Tidak Pernah Menolak Permohonan dari Masyarakat
RIAUONE, Meranti - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang pastikan Surat Keterangan (Suket) bisa digunakan untuk pengurusan paspor. Pihak Imigrasi juga mengaku tidak pernah m
Selatpanjang Dominasi Tujuan Pemudik di Pelabuhan Sungai Duku
PEKANBARU - Arus penumpang mudik H-4 lebaran di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru, Rabu (21/6/2017) mengalami peningkatan dari hari sebelumnya. Hal ini diakui oleh Kepala UPT
Komentar